Peserta JKN Kustiarini (54) warga Desa Jatiluhur, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen.(ft sk/ist |
Rini sapaan akrabnya, tanpa ragu menceritakan pengalamannya memanfaatkan Program JKN untuk menjalani pengobatan sakit liver yang dideritanya beberapa waktu lalu. Awal mulanya ia merasa sering cepat lelah, nyeri perut disertai mual dan muntah dengan frekuensi yang cukup sering. Mengalami hal tersebut, ia pun segera mengunjungi Puskesmas Karanganyar dengan berbekal kartu JKN yang ia miliki. Diketahui, ia terdaftar sebagai Peserta Program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) beserta keluarganya.
“Karena saya perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut menurut penilaian dokter, saya pun dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Sruweng,” cerita Rini yang juga sedang mendampingi sang anak dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sruweng, Kamis (21/11).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan selama ia dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sruweng, ia mendapatkan pelayanan yang baik sampai ia dinyatakan sembuh. Tidak ada diskriminasi atau perbedaan pelayanan saat ia dirawat selama hampir seminggu. Menurutnya, tidak ada batasan hari rawat inap seperti yang diisukan di masyarakat apabila berobat menggunakan JKN. Ia diperbolehkan pulang setelah ia dinyatakan sembuh dan setelahnya ia menjalani kontrol rawat jalan.
“Ya Saya merasa dihargai sebagai pasien, dan pelayanan yang saya dapatkan sangat memuaskan. Proses pengurusan administrasinya mudah, petugasnya ramah, pokoknya dimudahkan semuanya saat itu,” ungkap Rini.
Ia menyebutkan seluruh biaya pengobatannya selama dirawat di rumah sakit, dijamin penuh oleh Program JKN. Ia merasa sangat bersyukur karena tanpa ada Program JKN, ia mengaku akan sangat kesulitan untuk membayar biaya rumah sakit.
“Buat kami yang kesehariannya tidak memiliki pendapatan pasti, sungguh saya sangat bersyukur telah dibantu Program JKN. Kalau tidak ada Program JKN, kemungkinan saya tidak akan berani ke rumah sakit untuk berobat karena masalah biaya,” ujarnya.
Rini menambahkan manfaat Program JKN tidak hanya dirasakan oleh dirinya namun juga oleh keluarganya. Baru-baru ini sang anak dirawat di rumah sakit lantaran tekanan darah rendah dan asam lambung. Setali tiga uang, anaknya pun memanfaatkan Program JKN untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Sekarang hampir semua orang kalau mau berobat, pasti cari JKN sebagai jaminan pengobatannya. Selain pelayanannya yang bagus, akses pelayanannya pun mudah. Hampir seluruh wilayah ada fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.Tak hanya berbicara tentang manfaat yang ia terima, Rini juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan bantuan melalui BPJS Kesehatan. Iuran JKN dirinya dan keluarganya dibayarkan oleh Pemerintah setiap bulannya.
"Sudah sejak 2020 lalu kami terdaftar JKN yang dibantu iurannya oleh Pemerintah. Tentu dengan bantuan ini kami dapat terus bertahan," ucap Rini.
Dalam percakapan yang hangat, Rini berbagi harapannya agar Program JKN terus berkelanjutan. Ia berharap, Program JKN terus memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kesehatan merupakan hak setiap orang, dan BPJS Kesehatan membantu mewujudkan hal tersebut. Pengalaman Rini memanfaatkan JKN, menjadi bukti nyata bahwa program ini tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juga memberikan rasa aman dan kepastian bagi mereka yang membutuhkan.
“Semoga Program JKN ini dapat terus membantu masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah tanpa terkendala biaya, baik kini ataupun di masa yang akan datang," pungkas Rini.(*)