Harga Beras Meroket Tinggi, Pemkab Kebumen Laksanakan Gerakan Pasar Murah GPM

 

Beras dan minyak yang dijual Pemkab Kebumen dalam gerakan pasar murah GPM.(ft SK/IST)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Harga beras tengah mengalami kenaikan tajam. Di pasaran, satu kilogram beras kini mencapai harga Rp16.000. Kenaikan harga beras tidak hanya di Kabupaten Kebumen, tapi juga di daerah lain seluruh Indonesia.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag KUKM) Kabupaten Kebumen, harga beras di Kebumen mengalami kenaikan mulai akhir Januari 2024.  Sebelumnya  Rp11.000/Kg untuk jenis beras medium berangsur naik kisaran Rp13.000 sampai  Rp14.000 per Kg.

Sedangkan untuk beras premium pada kisaran Rp14.500 sampai Rp16.000 per Kg. Sebelumnya  lagi pada 2023 juga pernah terjadi kenaikan harga beras medium bulan Oktober kisaran Rp12.500 sampai Rp13.000 per Kg dan berangsur turun dan stabil menjadi Rp12.000 sampai pertengahan Januari 2024. 

Kepala Disperindag KUKM Kebumen Udy Cahyono mengatakan, terjadinya kenaikan harga beras disebabkan sejumlah hal. Pertama, terjadinya bencana alam banjir di sentra produksi beras seperti di Demak, Pati  dan sekitarnya, yang merupakan sentra tanaman padi.

Hal ini menurutnya,  mengakibatkan gagal panen dan distribusi menjadi terhambat sampai pasar Tumenggungan.

 "Berdasarkan keterangan beberapa pedagang pasar Tumenggungan sebagian beras mengambil ke wilayah tersebut, sehingga mengakibatkan harga naik karena ketersedian stok di sentra penghasil padi berkurang," ujar Udy, Rabu (21/2/2024).

Kedua, kenaikan harga beras juga dipicu  mundurnya musim tanam padi di Kabupaten Kebumen dari Januari 2024 menjadi  Februari s/d Maret menjadi  Maret s/d April 2024 sebagai dampak El Nino. Dua kondisi tersebut yang dominan menyebabkan kenaikan harga beras.

"Kondisi ini mempengaruhi kenaikan harga beras pada umumnya termasuk di Kabupaten Kebumen, meskipun sesuai data Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang), untuk produksi beras di Kabupaten Kebumen selalu surplus setiap tahunnya," terang Udy.

Terkait dengan adanya lonjakan harga beras, Pemerintah Daerah kata Udy, telah berkoordinasi dengan BULOG untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi beras, termasuk beras SPHP yang dikirim ke kios-kios pasar bekerjasama dengan BULOG.

Kemudian, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Distapang  Kabupaten Kebumen serta Dinas terkait melaksanakan GPM (Gerakan Pangan Murah). Tahun 2024 di 21 titik sebanyak 42 ton dengan harga Rp54.500 per 5 Kg dan masih akan terus dilanjutkan ke beberapa wilayah.

Berdasarkan pemantauan Tim Survei Harga, ketersediaan beras di beberapa pasar utama di Kabupaten Kebumen dan di pedagang besar maupun di BULOG tersedia cukup, sehingga dihimbau masyarakat untuk tidak panik dalam membeli beras. Stok beras juga makin banyak dengan datangnya panen padi.

"Tanaman padi di beberapa lokasi sudah mulai “mratak” dan ada yang sudah mulai panen. Kami mohon doanya mudah-mudah kondisi terus membaik," ucap Udy.

Diketahui untuk menekan inflasi, Pemerintah Daerah melalui Distapang masih terus menyalurkan Bantuan Pangan Beras kepada 131.805 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing KPM mendapat 10 Kg beras.

Bantuan Bansos beras diberikan dari Januari hingga enam bulan ke depan. Bantuan ini dikelola oleh Badan Pangan Nasional dengan menggandeng BULOG, dan PT Pos Indonesia yang menyalurkan sampai ke pelosok desa.(*)