Kondisi Kesehatan Penyu Sisik di Pantai Bopong Kian Memburuk



PURING (seputarkebumen.com) Kondisi kesehatan penyu sisik (Eretmocgelys imbricata) yang terdampar di Area Objek Wisata Pantai Bopong, Desa Surorejan, Kecamatan Puring kini kian memburuk. Hal itu diduga karena serangan parasit berupa kerang-kerangan yang sering disebut teritip. 

Saat dikonfirmasi , Nurdin alias Kunting (50) salah satu warga RT. 05/01 Dukuh Bopong, Desa Surorejan, Kecamatan Puring yang menemukan sekaligus merawat satwa liar dilindungi itu menuturkan, kondisi kesehatan penyu yang terus menurun tersebut diduga kuat karena teritip yang menempel disekujur tubuh penyu.

Banyaknya teritip yang menempel mulai dari kaki depan dan belakang, perut, tempurung atau kerapas hingga bagian leher dan kepala itu perlahan terus menggerogoti tubuh penyu, sehingga membuat agresifitas penyu kian melemah. 

"Kondisinya lemas sekali. Bahkan kini hanya diam saja tak bergerak. Semalam sih agak mendingan. Bisa mengangkat kepalanya. Tapi sekarang kondisinya justru tampak semakin parah, lemes banget," kata Kunting.

Sebelumnya, kata Nasrudin, dirinya bersama anggota tim SAR Elang Perkasa Kebumen sudah membersihkan sedikit demi sedikit teritip yang ada di tubuh penyu sisik tersebut. Tak lupa dirinya juga telah memberi makan satwa langka tersebut.

"Tidak mau dan tidak nafsu makan. Saya kasih makan dengan cara disuap. Saya kasih makan wrutuk atau undur-undur," ucapnya.

Penyu sisik dengan ukuran panjang kepala sampai ekor 30 cm, lebar punggung dan dada 20 cm, kaki atau sayap depan 11 cm, kaki atau sayap belakang 5 cm, ujung kepala sampai leher 10 cm, dan lebar kepala 3,5 cm tersebut kini masih berada disamping warung milik Nurdin dan diletakkan didalam gabus tempat ikan berisi air laut.(srf/sk/kpk)