PLN Untuk Rakyat, Dukung Pengembangan Budi Daya Maggot di Ponpes Al Ihya melalui Program TJSL


PT PLN memberikan bantuan dana untuk pengembangan budi daya maggot di Rumah Inovasi Daur Ulang Bank Sampah Nusantara di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Cilacap.(ft ist) 

CILACAP, (seputarkebumen.com)- PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kali ini, PLN memberikan bantuan dana untuk pengembangan budi daya maggot di Rumah Inovasi Daur Ulang Bank Sampah Nusantara yang berada di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Bantuan ini diberikan sebagai bentuk dukungan PLN terhadap upaya pengelolaan sampah organik secara berkelanjutan serta penguatan ekonomi pesantren dan masyarakat sekitar. Budi daya maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) dikenal sebagai salah satu solusi ramah lingkungan untuk mengolah limbah organik, sekaligus menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pakan ternak dan pupuk organik.

"Program ini sejalan dengan prinsip TJSL PLN yang fokus pada pembangunan berkelanjutan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG). Kami berharap bantuan ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi santri dan masyarakat," ujar Aditya Setiawan, Manager PLN UP3 Cilacap, saat penyerahan bantuan.

Rumah Inovasi Daur Ulang Bank Sampah Nusantara merupakan inisiatif pengelolaan sampah terpadu yang dikelola oleh para santri Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin. Selain mengelola sampah anorganik melalui bank sampah, kini unit ini memperluas kegiatannya dengan mengembangkan budi daya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik pesantren dan warga sekitar.

Pimpinan Bank Sampah Nusantara Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, KH. Shoiman Nawawi, MH menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN. "Bantuan ini sangat berarti bagi pesantren kami. Selain membantu kami dalam mengelola sampah organik, budi daya maggot ini juga akan menjadi bagian dari kurikulum kewirausahaan santri," ujarnya.

Melalui kolaborasi ini, PLN berharap dapat terus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem lingkungan yang bersih, sehat, dan mandiri secara ekonomi, sekaligus memperkuat peran pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.(*)