Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan (Dirjampelkes) BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati saat mengunjungi Rumah Sakit Permata Medika Kebumen.(ft sk/ist |
“Kami apresiasi Rumah Sakit Permata Medika yang telah memberikan pelayanan kepada peserta dengan baik selama ini. Tidak ada penumpukan antrean, baik di loket pendaftaran maupun loket layanan. Hal itu membuktikan bahwa RS Permata Medika telah mengimplementasikan digitalisasi layanan melalui pemanfaatan antrean online,” ujar Lily.
Lily menyebutkan bahwa digitalisasi layanan merupakan salah satu komitmen dalam implementasi Transformasi Mutu Layanan yang telah dicanangkan sejak 2023 lalu. Implementasi digitalisasi layanan kesehatan tersebut meliputi antrean online, layanan kontak tidak langsung melalui mobile JKN, display informasi ketersediaan tempat tidur yang dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN, display informasi jadwal tindakan/operasi, simplifikasi Administrasi Pelayanan Hemodialisa, Thalasemia Mayor dan Hemofilia di rumah sakit. Melalui Transformasi Mutu Layanan, diharapkan dapat memberikan layanan yang mudah, cepat dan setara.
“Mudah itu artinya tidak ribet, dan juga cepat dalam mengakses pelayanan. Melalui pemanfaatan digitalisasi layanan ini diharapkan Peserta JKN dapat lebih mudah dan cepat dalam mengakses pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kami juga berharap fasilitas kesehatan dapat terus mengedukasi peserta JKN untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan layanan digital ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Lily menjelaskan unsur transformasi layanan yang ketiga adalah setara, yakni memastikan tidak ada diskriminasi layanan yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan kepada Peserta JKN. Ia juga menghimbau agar seluruh fasilitas kesehatan untuk komitmen memenuhi janji layanan JKN, salah satu diantaranya adalah melayani peserta dengan ramah tanpa diskriminasi.
“Komunikasi dan sinergi dengan rumah sakit juga sangat dibutuhkan agar implementasi Transformasi Mutu Layanan dapat berjalan secara optimal,” ucapnya.
Lily juga mengungkapkan bahwa dengan adanya peningkatan cakupan peserta JKN, juga harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan kepada peserta JKN di fasilitas kesehatan. Komitmen peningkatan kualitas layanan tersebut dilakukan BPJS Kesehatan diantaranya dengan menambah jumlah petugas BPJS SATU! (BPJS Siap Membantu) di rumah sakit. Penambahan petugas tersebut untuk memastikan pemberian informasi maupun penanganan pengaduan dapat berjalan maksimal.
“Kalau dulu rasio perbandingan petugas BPJS SATU! itu 1:10, sekarang sudah 1:7. Itu artinya petugas dapat melayani peserta JKN secara lebih maksimal lagi, karena rasio jumlah peserta yang dilayani lebih sedikit. Selain itu, BPJS Kesehatan juga memastikan pembayaran klaim tepat waktu ke fasilitas kesehatan agar memastikan peningkatan kualitas pelayanan,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur RS Permata Medika, Hetty Hidayah menyatakan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaiknya kepada Peserta JKN. Hal itu dilakukan diantaranya dengan mengimplementasikan digitalisasi layanan Program JKN di RS Permata Medika. Melalui digitalisasi layanan, menurutnya sangat membantu petugas loket di rumah sakit maupun peserta JKN yang berkunjung. Pihaknya juga memastikan akan terus memberikan edukasi kepada peserta untuk memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN.
“Jumlah pemanfaatan antrean online di RS Permata Medika memang belum 100%, baru 80,40%. Namun kami terus berkomitmen mengedukasi peserta JKN untuk memanfaatkan layanan pada Aplikasi Mobile JKN,” ungkapnya.
Sebagai informasi, selain mengunjungi RS Permata Medika Kebumen, Lily juga melakukan kunjungan ke Puskesmas Kebumen 1. Disela-sela kunjungannya tersebut, selain meninjau pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap, Lily juga secara langsung menyapa peserta JKN yang sedang mendapatkan layanan. Tak segan Lily memberikan informasi terkini terkait Program JKN antara lain penggunaan Aplikasi Mobile JKN untuk kemudahan layanan.(*)