![]() |
Outbound Family 2025 Ustadz-Ustadzah, Santri, dan Wali Santri SDIT Lukmanul Hakim Puring di pantai Kembar Terpadu.(ft ist) |
PURING, (seputarkebumen.com)- Tepuk tangan dan tawa riang pecah di Pantai Kembar Terpadu, minggu (27/7/2025). Pantai indah ini menjadi saksi kebersamaan istimewa lebih dari 600 peserta yang terdiri dari Ustadz-Ustadzah, Santri, dan Wali Santri SDIT Lukmanul Hakim Puring dalam acara Outbound Family 2025.
Acara yang digelar bukan sekadar rekreasi, tapi sarana konkret untuk memperkuat tali silaturahmi antar wali murid kelas 1-6, membangun ikatan (bonding) orang tua dan anak, serta melatih berbagai kecakapan hidup penting.
Kepala Sekolah, Tri Wahyuni, S.Pd., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang optimal dan menyenangkan. Semangat kebangsaan langsung dibangkitkan melalui Senam Bersama penuh energi dan penyanyian lagu Indonesia Raya yang khidmat oleh seluruh peserta.
Puncak keceriaan terjadi saat peserta dibagi dalam kelompok untuk menjalani serangkaian game seru di 5 pos berbeda:
Pos 1: Penampilan Yel-Yel - Masing-masing kelompok unjuk kreativitas dan semangat kompak dengan yel-yel unik dan penuh energi.
Pos 2: Estafet Karung Gembira - Gelak tawa pecah menyaksikan orang tua dan anak berlomba dalam karung, melatih kerja sama dan kelincahan.
Pos 3: Estafet Sarung - Tantangan unik memindahkan sarung antar anggota kelompok tanpa terjatuh, menguji strategi dan komunikasi yang jelas.
Pos 4: The Ball Up - Permainan yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan koordinasi tim untuk mengoper bola secara khusus.
Pos 5: Mine Ball - Game taktis yang mengasah
kemampuan menyusun strategi, kedisiplinan, dan sportivitas untuk mencapai target bersama.
Di sela keseruan permainan, momen Tukar Kado yang penuh kejutan berhasil menambah kehangatan antar peserta.
Kegiatan kemudian berlanjut ke sesi inti Parenting yang dipandu oleh Ahmad Fikry Ghazali, M.Psi., seorang psikolog. Dengan gaya komunikasi yang lugas dan interaktif, Pak Fikry membahas strategi praktis untuk meningkatkan bonding orang tua-anak dan melatih komunikasi efektif serta kecakapan sosial anak dalam keseharian, sesuai dengan tujuan utama outbound ini.
Acara mencapai klimaksnya pada Pembagian Hadiah untuk kelompok dan peserta terbaik dalam berbagai kategori permainan, disertai sorak-sorai meriah. Kegiatan kemudian ditutup dengan doa bersama, mengucap syukur atas keselamatan dan keberhasilan acara.
"Outbound kali ini luar biasa sukses dan meriah," ujar Tri Wahyuni, S.Pd., Kepala SDIT Lukmanul Hakim. "Kami melihat langsung tawa, semangat kerja sama, dan komunikasi yang terjalin bukan hanya antar siswa, tapi juga antara orang tua, anak, dan guru. Ini benar-benar mewujudkan tujuan kami: mempererat silaturahmi, membangun bonding keluarga yang lebih kuat, dan sekaligus menjadi media belajar yang menyenangkan untuk karakter seperti disiplin, sportivitas, dan kemampuan menyusun strategi."
Ungkapnya.
Ahmad Fikry Ghazali, M.Psi. menambahkan, "Kegiatan seperti ini sangat efektif sebagai medium pembelajaran non-formal. Melalui permainan, anak-anak dan orang tua bisa belajar komunikasi yang lebih baik, belajar mempercayai satu sama lain, belajar fokus pada tujuan bersama, dan tentunya, menciptakan memori positif yang memperkuat hubungan. Sinergi antara aspek fun dan edukasi di sini sangat tepat." Tuturnya.
Outbound Family SDIT Lukmanul Hakim 2025 di Pantai Kembar Terpadu tidak hanya meninggalkan kenangan indah berupa pasir pantai dan debur ombak, tetapi juga jejak kuat berupa tali silaturahmi yang kian erat, bonding keluarga yang lebih dalam, serta bekal berharga kecakapan hidup seperti kerja sama tim, komunikasi efektif, fokus, strategi, disiplin, dan sportivitas bagi seluruh peserta. Sebuah langkah nyata mewujudkan pendidikan holistik yang melibatkan seluruh elemen pendukung anak.
Salah satu wali Siswa Agustina Isdarwanti mengapresiasi kegiatan Outbond
Kali ini karena bisa meningkatkan tali silaturahmi dengan wali murid lain dari kelas 1-6, membangun komunitas orang tua yang lebih solid dan saling mendukung.
Saya apresiasi banget konsep outbound-nya. Game-game kayak Mine Ball dan The Ball Up itu kelihatan sederhana, tapi ternyata melatih anak problem-solving dan kerja tim. Anak saya yang biasanya pemalu, pas di pos yel-yel malah berani teriak paling kenceng! Acara kayak gini bikin anak belajar leadership dan sportivitas tanpa merasa digurui. Pungkasnya.(Maida)