SMA Negeri 1 Kebumen Rencana Mulai Pembelajaran Tatap Muka


KEBUMEN, (seputarkebumen.com) - Tak ingin berlarut melaksanakan pembelajaran daring atas kondisi pandemi Covid-19. SMA Negeri 1 Kebumen berencana melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan batasan tertentu.

Kepala SMAN 1 Kebumen Rachmat Priyono menyampaikan, berlangsungnya pembelajaran jarak jauh atau daring selama masa pandemi Covid-19 kurang lebih 8 bulan membuat sebagian besar siswa dan wali murid merasa jenuh.

"Sudah tidak melaksanakan PTM selama 8 bukan sejak 16 Maret. Tidak ada yang bisa menjawab dan tidak tahu kapan berakhir kondisi seperti ini. Sekolah tidak mungkin berlangsung Pembelajaran jarak jauh selamanya," jelasnya, saat Sosialisasi Rencana PTM SMA Negeri 1 Kebumen Tahun Ajaran 2020-2021, Kamis (19/11/2020).

Sebelum melakukan sosialisasi, pihaknya telah melakukan angket dan survei terhadap siswa maupun wali murid. Pada sosialisasi yang dihadiri jajaran Forkopimcam tersebut, sekaligus menampung masukan dari beberapa stakeholder dan instansi terkait sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

"Sebagian 80 persen lebih orang tua menghendaki tatap muka. Kalau siswa hampir 100 persen menghendaki tatap muka. Kami mengakomodir semua itu," terusnya.

SMAN 1 Kebumen termasuk dijadikan piloting uji coba oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu sekolah di Kebumen yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Di Jawa Tengah, sebut Rachmat, telah terdapat 26 sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan penerapan disiplin protokol kesehatan secara ketat. 

"Ijin yang sangat ketat oleh Gubernur sampai saat ini yang melaksanakan untuk SMA dan SMK baru 26 sekolah, dari 35 Kabupaten yang ada. Artinya Gubernur sangat ketat untuk sekolah dapat melaksanakan tatap muka," jelasnya.

Jika nantinya dapat berlangsung pembelajaran tatap muka, pihaknya berkomitmen untuk menerapkan pola sesuai SOP yang telah ditentukan serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan. Berbagai persiapan telah dilakukan seperti penyediaan sarana dan prasarana pendukung, pembagian masker, faceshield serta pembuatan banner atau spanduk berisi himbauan dan edukasi penerapan protokol kesehatan.

"Begitu turun ijin dengan Pak Gubernur. Selanjutnya kami melaksanakan koordinasi dengan Satgas Covid-19. Kami tidak mau sekolah kami menjadi klaster baru maka perlu persiapan yang matang," katanya.

Selama proses pembelajaran tatap muka, lanjut Rachmat, jumlah siswa yang hadir sebanyak 72 siswa yang terbagi menjadi enam kelas. Dengan demikian masing-masing kelas berjumlah 12 siswa. Selain itu, pembelajaran akan dilaksanakan selama tiga jam dan tidak diberikan waktu istirahat.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kebumen, Elis Joko Widodo menyampaikan untuk dilakukan pertimbangan lebih dalam lagi kepada SMAN 1 Kebumen atas rencana pembelajaran tatap muka. Hal tersebut mengingat saat ini Kabupaten Kebumen masih berada di zona merah Covid-19.

"Kami mendukung, hanya saja mengingatkan Kebumen masih zona merah, sesuai keputusan empat para menteri boleh dilaksanakan apabila berada di zona hijau," paparnya. (Hfd)