Kemnaker Gandeng Pesantren Al Hidayah Cetak Wirausaha Baru Produktif



KEBUMEN -  (SeputarKebumen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia melalui Balai Besar Peningkatan Produksi (BBPP) mengajak para santri Pondok Pesantren Al Hidayah Wonoyoso, Bumirejo, Kebumen menumbuhkan motivasi menjadi wirausaha baru produktif.

Kepala BBPP Kementerian Ketenagakerjaan Chairul Fadhly Harahap didampingi Kepala Disnaker KUKM Kebumen Siti Kharisah menyampaikan, tujuan adanya program tersebut yakni untuk menumbuhkan motivasi para santri berwirausaha serta kemempuan untuk memulai usaha dengan merancang sebuah rencana usaha atau bisnis menuju kelayakan usaha. “Ada beberapa hal yang kami tekankan termasuk mendorong penyerapan tenaga kerja produktif dengan kemandirian serta menumbuhkan ekonomi rakyat untuk peningkatan perekonomian nasional,” jelasnya, di Rumah Makan Pelangi Jalan Lingkar Selatan Kebumen, Selasa (21/07/2020).

Chairul mengatakan, guna mendorong kinerja pelaku usaha memerlukan upaya berupa pelatihan sekaligus pendampingan agar nantinya diharapkan dapat merambah platform digital hingga pasar ekspor. “Ada 40 jam pelatihan menggunkan kurikulum sesuai dengan SKKNI, Permenakertans No 53 tahun 2014 tentang bidang kewirausahaan industri,” kata dia.

Tidak hanya para santri, pada kesempatan itu juga diikuti sedikitnya 20 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kebumen. Peserta mendapat bimbingan langsung dari instruktur Kemnaker. Mereka dipaparkan tentang materi skema kewirausahaan baru produktif, mulai dari konsep produktivitas, ide bisnis, menentukan biaya produk dan jasa, pembiayaan atau permodalan branchmarking usaha hingga praktek bidang usaha.

Pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Wonoyoso, Kebumen, Kyai Hakim Musaffa Syatibi menyampaikan, kerjasama dalam bentuk pelatihan ini dianggap penting dalam rangka membantu masyarakat khususnya pelaku usaha guna menumbuhkan semangat baru dalam menghadapi tekanan akibat adanya pandemi Covid-19. “Harus ada embrio baru untuk memantik semangat agar tidak gentar dengan pandemi yang terjadi saat ini. Kita lihat tidak sedikit yang terdampak termasuk terkena PHK, semoga ini bisa menjadi jawaban,” ucapnya.

Terlebih, kata Hakim, pelatihan kewirausahaan baru produktif ini selaras dengan komitmen Presiden Jokowi yang tertuang dalam Nawa Cita tentang peningkatan produktivitas nasional serta mewujudkan kemandirian ekonomi. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan kapasitas baik melalui pelatihan maupun pendampingan dengan bekerjasama melalui pihak terkait. “Tentu ini menjadi momentum berharga bagi kalangan santri dan masyarakat lain untuk implementasi berwirausaha,” jelasnya.

Ia berharap, pelatihan yang digelar selama lima hari kedepan ini dapat terlaksana secara berkesinambungan dan masif, sehingga dapat mencetak santripreneur yang memiliki daya saing dalam menghadapi perkembangan zaman. “Santri juga dituntut untuk mengisi semua lini kehidupan, termasuk sektor usaha. Jadi kalau bisa program ini berlanjut agar outputnya jelas dan terarah,” imbuhnya. (Hfd)