Plt Kalak BPBD Teguh Kristiyanto mengatakan, keputusan mengunduli rambut kepala adalah sebagai ungkapan rasa syukur Kabupaten Kebumen bisa mencapai level zona hijau dengan nol pasien covid. Ia dan jajarannya selama pandemi adalah bagian dari garda depan penanganan pasien covid dan PDP, utamanya terkait penjemputan pasien dan pemakaman pasien maupun PDP yang meninggal dunia.
"Gundul ini adalah simbol nol. Kebumen hari ini nol pasien corona. Semoga sampai saya gondrong lagi tetap nol," kata Teguh bersemangat.
Sementara Direktur Rumah Sakit rujukan Covid lini 2 RSDS Kebumen dokter Widodo mengatakan, ia mengikuti acara cukur gundul di Alun-alun ini atas inisiatif sendiri.
"Atas kemauan saya sendiri. 10 orang dari RSDS juga ikut cukur. Ini sebagai ungkapan rasa syukur yang amat sangat, pasien-pasien Covid-19 yang kami rawat telah sembuh," ungkap dokter Widodo.
Bupati yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kebumen KH Yazid Mahfudz yang sedianya hanya meninjau akhirnya memutuskan untuk ikut mencukur gundul. Selain sebagai penanda momentum Kebumen Zero Covid dan ungkapan rasa syukur atas suksesnya tim Gugus Tugas yang ia pimpin.
"Ini suatu bentuk puji syukur terhadap Allah SWT bagi tim gugus tugas, kita potong rambut karena sudah terbebas dari Covid-19 sudah zero Covid di Kabupaten Kebumen," kata Bupati Kebumen Yazid Mahfudz.
Bupati Kebumen beserta pejabat lainnya dan warga hari Kamis (11/6/2020) melakukan aksi cukur gundul beramai-ramai. Hal tersebut dilakukan sebagai ujud syukur karena seluruh pasien virus Corona di Kebumen telah dinyatakan sembuh seluruhnya. Selain para pejabat, sebanyak 45 relawan BPBD dan 10 tenaga medis dari RSUD dr Soedirman juga mengikuti hal serupa. (pF)
