![]() |
| Bupati Lilis Nuryani saat menghadiri Seminar Nasional Literasi Warisan Nusantara, sekaligus Launching Buku “Kebumen Pesona Mutiara Tanah Jawa” di pendopo Kabumian.(ft ist) |
Tak hanya itu, rangkaian acara juga dilengkapi dengan peresmian Galeri Bupati Kebumen di Perpustakaan Daerah dan Galeri Khazanah Arsip di Depo Arsip Tamanwinangun—dua fasilitas baru yang didedikasikan untuk mengabadikan perjalanan sejarah Kabupaten Kebumen.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani secara simbolis menekan tombol sebagai tanda peluncuran buku “Kebumen Pesona Mutiara Tanah Jawa”. Buku ini digagas sebagai medium memperkenalkan kekayaan budaya, sejarah, dan potensi unggulan Kebumen kepada publik nasional maupun internasional.
“Buku ini adalah jendela untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Kebumen memang layak disebut Mutiara Selatan Pulau Jawa,” ungkap Bupati.
Adapun seminar nasional dibagi menjadi dua sesi:
-
Literasi Pelestarian dan Pengembangan Budaya Kebumen
-
Literasi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan
Acara ini dihadiri Bupati Lilis Nuryani, anggota DPR RI Amelia Anggraini, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dr. Faiz Alauddien Reza Mardhika, serta secara virtual Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Hadir pula para pejabat daerah, akademisi, penggiat literasi, komunitas budaya, pelajar, hingga pengelola Geopark Kebumen.
Dalam sambutannya, dr. Faiz Alauddien Reza Mardhika menyampaikan kebanggaannya atas capaian indeks literasi Kebumen.
Meski indeks literasi Indonesia masih berada di 10 terbawah dari 81 negara, Kebumen justru menembus skor 78,81—tertinggi se-Pulau Jawa.
“Literasi adalah jalan keluar dari kemiskinan. Melalui literasi, kita menciptakan pendidikan yang berkualitas,” tegas dr. Reza.
Ia juga mengapresiasi kehadiran buku “Kebumen Pesona Mutiara Tanah Jawa” sebagai rangkuman komprehensif potensi daerah yang siap dipromosikan ke berbagai pihak.
Mengenai status UNESCO Global Geopark (UGGP) yang telah diraih Kebumen, dr. Reza mengingatkan bahwa predikat internasional tersebut harus benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat, bukan sekadar label.
Bupati Lilis Nuryani menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperdalam pemahaman terhadap budaya lokal, sejarah, dan arah pengembangan pariwisata berkelanjutan.
“Materi kedua narasumber memberi gambaran yang jelas tentang masa depan pembangunan daerah, di mana literasi budaya menjadi fondasi utamanya,” ujarnya.
Bupati juga menambahkan bahwa keberhasilan Kebumen meraih indeks literasi tertinggi di Jawa merupakan hasil kolaborasi pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat.
Selain buku, Bupati turut meluncurkan Majalah Pustaka Kabumian sebagai ruang baru untuk memperkaya pengetahuan masyarakat.
Usai seminar, Bupati meresmikan Galeri Bupati Kebumen dan Galeri Khazanah Arsip.
“Kedua galeri ini menjadi ruang belajar sejarah yang terbuka untuk pelajar maupun masyarakat. Ini adalah pusat dokumentasi perjalanan panjang Kebumen,” tutur Bupati.
Peresmian ini sekaligus melengkapi upaya Pemkab dalam mendigitalisasi dan melestarikan arsip sejarah daerah.
Puncak acara ditutup dengan pengumuman pemenang Lomba Video Konten Literasi: Juara 1: Zahrotus Syifa (Buluspesantren) – Rp1.750.000. Juara 2: Rafli Anggoro Saputro (MAN 4 Kebumen) – Rp1.500.000. Juara 3: Tarawita Ramasari (MAN 4 Kebumen) – Rp1.000.000
Salah satu pemenang, Tarawita Ramasari, mengaku sangat terinspirasi.
“Lewat lomba ini saya makin mengenal budaya dan potensi wisata Kebumen. Saya ingin membuat lebih banyak konten positif tentang kebanggaan daerah saya,” ujarnya.(*)





