![]() |
| Atap bangunan di SD Negeri 2 Kritig, Kecamatan Petanahan yang ambruk akibat hujan deras disertai angin kencang.(ft ist) |
Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri melalui Wakapolres Kompol Faris Budiman memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Menindaklanjuti laporan warga, personel Polsek Petanahan bersama unsur Muspika langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan serta penanganan awal.
“Begitu menerima laporan, petugas segera menuju lokasi untuk memastikan kondisi bangunan dan mengamankan area,” ujar Kompol Faris Budiman.
Bangunan yang mengalami kerusakan merupakan gudang penyimpanan yang sudah lama tidak difungsikan. Selain itu, atap toilet yang berada di sisi utara gudang juga dilaporkan roboh. Sementara satu bangunan gudang lain yang berada dekat ruang guru kini dalam kondisi rawan ambruk karena struktur kayu penyangga hampir patah.
Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh salah seorang guru, Nur Hasanah, saat tiba di sekolah. Ia kemudian menghubungi saksi lain, Hartanto, untuk bersama-sama melakukan pengecekan di sejumlah titik bangunan. Hasil pemeriksaan menunjukkan kerusakan terjadi di lebih dari satu lokasi.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menduga robohnya atap bangunan disebabkan oleh kondisi kayu usuk dan reng yang sudah lapuk. Kondisi tersebut diperparah oleh hujan lebat dan angin kencang yang melanda wilayah Petanahan pada malam sebelumnya.
“Struktur kayu penyangga sudah tidak mampu menahan beban atap,” jelas Kompol Faris.
Akibat kejadian tersebut, kerugian materiil ditaksir mencapai sekitar Rp 6 juta. Aparat kepolisian bersama Koramil, BPBD, PMI, serta petugas pemadam kebakaran turut membantu proses evakuasi dan memastikan tidak ada bagian bangunan lain yang berpotensi membahayakan.
Selain mengamankan lokasi, petugas juga telah memintai keterangan sejumlah saksi untuk kepentingan pendataan lebih lanjut. Polres Kebumen mengimbau pihak sekolah dan instansi terkait agar melakukan pengecekan rutin terhadap bangunan sekolah yang sudah berusia tua, guna mencegah terulangnya kejadian serupa.(*)












