Jembatan Weton Kulon Akhirnya Tersambung Lagi, Kepala BNPB Resmikan Akses Vital yang Terputus Sejak 2022


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M.,didampingi Bupati dan Wabup Kebumen saat meresmikan jembatan Weton Kulon.(ft ist) 

PURING, (seputar kebumen.com)– Setelah tiga tahun lebih warga dua kecamatan terpisah akibat jembatan putus, Jembatan Weton Kulon yang menghubungkan Kecamatan Puring dan Kecamatan Buayan akhirnya kembali berdiri kokoh. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., meresmikan langsung jembatan senilai Rp15,25 miliar itu, Selasa (4/11/2025).

Jembatan sepanjang 60 meter dengan lebar 4 meter yang beroperasi sejak 2010 itu menjadi urat nadi mobilitas warga. Namun pada 15 Maret 2022 sekitar pukul 09.15 WIB, derasnya arus Sungai Telomoyo menghantam dan memutuskan badan jembatan di Desa Weton Kulon.

Sejak saat itu, aktivitas warga lumpuh. Untuk menyeberang, mereka terpaksa memutar sejauh lima kilometer. Warga bahkan sempat membangun jembatan bambu darurat berkali-kali, tetapi selalu roboh diterjang banjir.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten Kebumen mengajukan Bantuan Hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana kepada BNPB. Upaya ini membuahkan hasil setelah melalui proses panjang. Pada 30 November 2024, pemerintah pusat menetapkan hibah senilai Rp15,25 miliar untuk pembangunan kembali jembatan vital tersebut. Dana pun ditransfer ke kas daerah pada 31 Desember 2024.

Tak lama setelah dilantik, Bupati Kebumen Lilis Nuryani meninjau langsung lokasi pembangunan pada Maret 2025. Pekerjaan fisik dimulai 25 Maret 2025 dengan nilai kontrak Rp14,84 miliar. Desain jembatan baru dibuat lebih kokoh—panjang 70 meter dan lebar 7 meter, menggunakan rangka baja tanpa tiang tengah, serta pondasi diperkuat di kedua sisi.

Dari target 245 hari kerja, proyek ini rampung jauh lebih cepat—selesai 55 hari sebelum jadwal, yakni pada 16 Oktober 2025.

Kehadiran Kepala BNPB bersama rombongan disambut meriah oleh Bupati Lilis Nuryani, Wakil Bupati Zaeni Miftah, jajaran Forkopimda, Sekda, para kepala OPD, dan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Bupati Lilis menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan BNPB. Ia menegaskan, jembatan ini memiliki makna besar bagi kehidupan warga dua desa.

“Jembatan ini menjadi nadi kehidupan warga Weton Kulon dan Pesuruhan. Putusnya akses ini dulu berdampak besar bagi ekonomi warga, anak-anak sekolah, dan pelayanan ambulans,” ujar Bupati Lilis.

Ia menambahkan, Kebumen adalah daerah indah namun rawan bencana, sehingga diperlukan kesiapsiagaan berkelanjutan. Pemkab juga tengah mengusulkan pembangunan tiga jembatan lain yang rusak: Cacaban, Kalongbali, dan Sirnoboyo.

“Sinergi antara BNPB dan Pemkab Kebumen adalah bukti nyata bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama. Negara hadir melalui kolaborasi yang saling menguatkan,” tegasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyatakan kesiapannya mendukung usulan tersebut.

“Saya membawa pejabat utama BNPB. Setelah ini, silakan koordinasikan apa yang disampaikan Ibu Bupati. Kalau ada tiga jembatan yang diusulkan, segera ajukan untuk diperbaiki melalui dana hibah rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujarnya.

BNPB, lanjut Suharyanto, akan mengirimkan tim untuk menyusun perencanaan dan RAB sebelum menelaah proposal Pemkab Kebumen. Jika memenuhi syarat, BNPB akan meneruskan ke pemerintah pusat untuk persetujuan akhir.

Peresmian diakhiri dengan pemotongan tumpeng, penyerahan cenderamata, dan penandatanganan prasasti, disusul pemotongan pita oleh Kepala BNPB dan Bupati Kebumen di Jembatan Weton Kulon yang kini kembali menghubungkan harapan warga dua kecamatan.(*)