SPPG Kebumen Klarifikasi Menu MBG Viral, Akui Miskomunikasi dan Beri Kompensasi


Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tradha Rajasa Nagara di Pejagoan-Kebumen.(ft ist) 
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bersama pihak sekolah memberikan klarifikasi resmi menanggapi postingan yang viral di media sosial mengenai menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen.

​Postingan yang beredar menunjukkan menu MBG yang didistribusikan ke SD Muhammadiyah Pejagoan pada Kamis (16/10/2025) berupa nasi, lauk sayur tempe, kerupuk, timun, daun selada, dan jeruk.

​Kepala SPPG, Rifqi Anggie, menjelaskan bahwa di Kecamatan Pejagoan terdapat 23 sekolah penerima manfaat dengan total 2.088 siswa. Ia mengakui, hanya SD Muhammadiyah Pejagoan yang menerima menu berbeda karena dapur mengalami kehabisan bahan baku.

​Rifqi menuturkan, menu utama hari itu seharusnya terdiri dari mi, telur dadar, lalapan, tempe keripik, dan buah melon. Karena kendala bahan baku, menu untuk SD Muhammadiyah Pejagoan kemudian diganti menjadi nasi putih, ayam goreng, lalapan, kerupuk, dan jeruk.

​"Namun, terjadi miskomunikasi antara tim produksi dan pemorsian. Jadi ada beberapa ompreng yang sudah tertutup dan terdistribusi, tetapi ayam gorengnya belum terdapat di dalam ompreng," ungkap Rifqi, Selasa (21/10/2025).

​Atas kesalahan tersebut, pihaknya langsung mendatangi sekolah untuk meminta maaf dan mengklarifikasi. Sebagai bentuk kompensasi atas ketidaksesuaian menu, SPPG mendistribusikan kembali menu tambahan berupa ayam goreng, dua kotak susu, dan apel ke SD Muhammadiyah Pejagoan pada Sabtu (18/10/2025), mengingat sudah ada menu makan lain pada hari Jumat (17/10/2025).

​"Ini akan menjadi evaluasi untuk dapur kami ke depannya," imbuhnya.

​Senada dengan SPPG, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Pejagoan, Haryatin, menyayangkan postingan di media sosial tersebut, meskipun ia membenarkan adanya ketidaksesuaian menu.

​Dia menjelaskan bahwa perbedaan menu telah disampaikan langsung kepada SPPG dan ditindaklanjuti. Sekolahnya memiliki 57 penerima manfaat program MBG yang telah berjalan sekitar satu bulan.

​"Sebenarnya kita tidak ada masalah dalam artian menu makanan itu semuanya baik, anak-anak juga dari orang tua tidak ada yang mempermasalahkan itu, dan dari sekolah juga tidak mempermasalahkan. Itu hanya ada perbedaan saja. Dari dapur juga minta maaf dan kemarin di hari Sabtu juga mengulangi datang ke SD Muhammadiyah untuk minta maaf dan mengganti yang dirasa tidak sesuai dengan yang ada," jelas Haryatin.(*)