![]() |
komunitas Induk Warga Asal Kabupaten Kebumen (IWAKK) Walet Emas saat mengadakan Gelar Budaya Walet Emas 2025.(ft ist) |
Acara tahunan yang digagas komunitas Induk Warga Asal Kabupaten Kebumen (IWAKK) Walet Emas ini bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan juga sarana untuk memperkenalkan Geopark Kebumen yang telah menyandang predikat UNESCO Global Geopark (UGGp) sekaligus memperingati Hari Komunitas Nasional (HKN).
Ketua IWAKK Walet Emas, Mayjen TNI (Purn) Ibnu Darmawan, menegaskan kegiatan ini menjadi wadah untuk menjaga identitas budaya sekaligus mendekatkan generasi muda pada tanah leluhur mereka.
“Tadi sejak pagi sudah digelar parade komunitas, pameran UMKM, kuliner khas Kebumen, hingga pertunjukan kuda lumping Singo Yudho. Malam ini puncaknya wayang kulit dengan lakon Babad Alas Wanamarta,” jelas Ibnu.
Selain hiburan, acara juga ditandai dengan penandatanganan kerja sama IWAKK Walet Emas dengan Pemkab Kebumen di bidang pariwisata, sebagai langkah memperkuat branding Geopark.
Pelindung IWAKK Walet Emas, Jenderal Polisi (Purn) Surojo Bimantoro, menambahkan bahwa wayang kulit merupakan kebanggaan sekaligus warisan yang wajib diteruskan. “Budaya adalah ciri kepribadian bangsa. Semoga IWAKK Walet Emas terus memberi manfaat nyata,” harapnya.
Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, hadir bersama sejumlah pejabat dan mantan bupati Mohammad Yahya Fuad SE. Ia mengapresiasi antusiasme warga.
“Acaranya luar biasa ramai. Semoga IWAKK Walet Emas makin kompak dalam melestarikan budaya sekaligus mengangkat nama Geopark Kebumen,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi, Dr. Tri Adhianto Tjahyono, menyoroti nilai kebhinekaan di kotanya. “Bekasi adalah miniatur Bhinneka Tunggal Ika. Acara ini menjadi modal penting untuk terus menjaga harmoni dan kemajuan,” katanya.
Tak hanya pejabat, perantau pun larut dalam semarak acara. Sukirno, warga asal Pekuwon Adimulyo, mengaku senang bisa bernostalgia. “Siang tadi ada kuda lumping, malamnya wayang kulit. Rasanya seperti pulang kampung,” ungkapnya.
Senada, Ahmad Waluyo dari Sadang menilai kegiatan ini mempererat persaudaraan perantau. “Apalagi dengan status Geopark UNESCO, semoga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kebumen,” harapnya.
Kemeriahan makin lengkap dengan pembagian doorprize spektakuler. Satu unit sepeda motor dari Bupati Lilis Nuryani, sepeda listrik dari anggota IWAKK, dan tambahan dua unit sepeda motor dari Wali Kota Bekasi menjadi hadiah yang ditunggu ribuan peserta.
Tak sekadar hiburan, Gelar Budaya Walet Emas 2025 menjadi bukti bahwa rindu kampung halaman bisa terobati lewat budaya, sekaligus mengukuhkan peran perantau dalam mengangkat nama Kebumen di kancah nasional maupun internasional.(*)