Internal Partai Golkar Kebumen Terbelah Jelang Musda


Jajaran kader Partai Golkar Kebumen saat mengadakan pertemuan di RM Yunani.(ft ist) 
SRUWENG, (seputarkebumen.com)- Tataran internal Golkar Kebumen tampaknya sedang tidak baik-baik saja. Segenap Pengurus Kecamatan (PK) justru sekarang terbelah jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Agustus 2025.

Pergolakan di tubuh Golkar Kebumen ini terjadi buntut munculnya dua poros kandidat bakal calon Ketua DPD Golkar Kebumen. Yakni, antara H Pawit Mandung dan Ratna Yulianti. Dugaan campur tangan petinggi DPD hingga indikasi money politic membuat internal partai ini tidak dalam rampak satu barisan.

Wibisono Susanto Pengurus Kecamatan (PK) Golkar Bonorowo mengatakan, perpecahan internal jelang musda menjadi kerugian tersendiri bagi Partai Golkar. Dia meminta kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama demi suksesi kepemimpinan Golkar Kebumen.

”Kondisinya sekarang internal jelas pecah menjadi dua kubu,” tandas dia di Rumah Makan Yunani, Sruweng, Kamis (14/08/2025).

Wibisono menyoroti, dalam pelaksanaan pra musda ini DPD terkesan tertutup. Para PK tidak dilibatkan aktif dalam persiapan musda. Bahkan dalam proses pencalonan tidak melalui mekanisme dan tahapan yang jelas. Dalam musda ini dia merasakan adanya cawe-cawe petinggi DPD Golkar Kebumen untuk kemenangan salah satu kandidat calon ketua.

“Ini yang menjadi korban teman-teman PK dari kedzaliman DPD. Untuk kumpul menjelang musda ini tidak bisa. Harusnya PK punya forum tersendiri. Tetap ada intervensi dari luar, dari orang DPD sendiri. Saya yakini itu,” tandasnya.

Wibisono secara terang-terangan akan mendukung penuh H Pawit Mandung untuk menduduki pucuk pimpinan Golkar Kebumen. Alasannya karena rekam jejak dan perjalanan panjang H Pawit Mandung mengarungi Golkar. Terbukti telah menjabat di berbagai posisi strategis, seperti Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kebumen, Wakil Ketua DPD Kebumen dan mantan anggota DPRD Kebumen.

Dia mengungkapakan, dari awal mayoritas PK sebenarnya telah sepakat mendukung H Pawit Mandung. Namun, karena satu kondisi di mana Mandung tidak kembali terpilih sebagai anggota dewan, dukungan ini kemudian beralih ke kandidat calon lain akibat adanya pengaruh dari pihak di luar PK. 

"Akhirnya Pak Mandung dikorbankan. Kami selaku kader tidak terima. Kami tetap ingin Pak Mandung menjadi Ketua DPD Golkar Kebumen di periode ini," ungkap Wibisono dengan nada keras.

H. Pawit Mandung, Politisi senior Partai Golkar Kebumen.(ft ist) 
H. Pawit Mandung memastikan akan tetap berjuang untuk menduduki kursi pimpinan Golkar Kebumen. Dia tak mempersoalkan siapa pun sosok yang akan maju di Musda, asalkan berjalan sesuai ketentuan. Mandung berharap agar petinggi Golkar Kebumen tidak masuk dalam ring perebutan jabatan Ketua Golkar Kebumen.

“Saya tidak melarang. Kalau beliau Bu Ratna mau maju silahkan saja. Kita figth. Tapi kami ingin proses demokrasi ini berjalan lancar, tidak ada tekanan,” katanya.

Mandung menegaskan, suksesi Ketua Golkar Kebumen bukan ajang pertaruhan uji coba. Dia bersama kader lain tak rela jika elektabilitas Golkar perlahan surut akibat kurang cakapnya sosok ketua dalam memimpin partai. Bagi Mandung, hilangnya kursi pimpinan DPRD Kebumen dari tangan Golkar perlu menjadi catatan besar para kader.

“Mau mengelak atau bagaimana, kursi Golkar di dewan berkurang 50 persen. Ini bukti kegagalan. Faktanya begitu. Perlu diperbaiki bersama,” bebernya.(*)