Enam Bulan Lilis–Zaeni Memimpin: Forum Bodronolo Bedah Masalah, Soroti Kebijakan dan Janji Bersih dari Proyek


Forum Bodronolo Berdaya saat menggelar sarasehan kritis bertajuk "Menakar Arah, Membongkar Masalah: Refleksi 6 Bulan Kepemimpinan Lilis–Zaeni Menuju Kebumen Berdaya" di Hotel Candisari, Karanganyar.(ft ist) 
KARANGANYAR, (seputarkebumen.com)-Enam bulan setelah dilantik, kepemimpinan Bupati Lilis Nuryani dan Wakil Bupati Zaeni Miftah mendapat ujian. Forum Bodronolo Berdaya menggelar sarasehan kritis bertajuk "Menakar Arah, Membongkar Masalah: Refleksi 6 Bulan Kepemimpinan Lilis–Zaeni Menuju Kebumen Berdaya" di Hotel Candisari, Karanganyar, Rabu (13/8/2025).

Acara ini dihadiri langsung Bupati Lilis, Sekda Edi Rianto, sejumlah kepala OPD, mantan Bupati M. Yahya Fuad, pengusaha Khayub M. Lutfi, perwakilan Pokdarwis, pelaku UMKM, dan masyarakat umum.

Sorotan Tajam Masyarakat
Beragam isu mengemuka. Peserta menyoroti fasilitas publik di Pendopo Kabumian yang belum ramah difabel, serta kebijakan tambahan alokasi dana desa yang tertuang dalam Surat Edaran Bupati No. 400.10.0466/2025: minimal 7% untuk pengelolaan sampah, 8% untuk Gerakan Pangan Murah, dan 10% untuk jalan poros desa.

Kebijakan ini dinilai memberatkan karena banyak desa sudah menetapkan APBDes 2025. Kritik juga diarahkan pada program revitalisasi pasar tradisional yang dinilai belum menyentuh UMKM secara optimal, serta masalah akses menuju destinasi wisata.

Menanggapi sorotan itu, Bupati Lilis menegaskan komitmen pemerintahan bersih.

"Saya tidak mengizinkan Pak Fuad, Reza, atau anak-anak saya mengerjakan proyek di Kebumen. Jika ada yang mencatut nama saya, abaikan. Saya dan keluarga tidak akan bermain proyek," ujarnya tegas.

Kepala BPKPD Aden Andri Susilo memaparkan bahwa APBD 2025 sudah ditetapkan sejak November 2024, sehingga Lilis–Zaeni hanya menjalankan anggaran yang ada. Meski begitu, pemkab melakukan efisiensi dan mengalihkan anggaran dari program yang kurang prioritas ke sektor penting.

Beberapa capaian utama: Infrastruktur: Anggaran jalan & jembatan naik dari Rp51,5 miliar menjadi Rp159,9 miliar, revitalisasi drainase Rp5,1 miliar, pembangunan stadion tahap I Rp4,3 miliar.

Pendidikan: Rehabilitasi sekolah naik dari Rp2,3 miliar menjadi Rp18,9 miliar, rintisan Sekolah Rakyat Rp200 miliar, rehabilitasi madrasah Rp3,1 miliar.

Keagamaan: Tali asih Rp600 ribu/tahun untuk 1.667 guru TPQ, beasiswa untuk 723 santri, bantuan untuk 42 masjid, 67 mushola, 15 TPQ.

Kesehatan: Premi BPJS Rp45 miliar untuk UHC, pembangunan 11 pustu, RSUD Kebumen surplus Rp10 miliar.

Investasi & Pariwisata: Pabrik sarung tangan di bekas pasar hewan Purbowangi, pembangunan jalan wisata Lembupurwo Rp4,3 miliar, program Agro Kebumen, dan business matching UMKM.

Bupati Lilis menutup pertemuan dengan pesan, “Kami terbuka menerima masukan. Semua aspirasi akan kami koordinasikan dengan OPD terkait demi pembangunan Kebumen yang berdaya.” Pungkasnya.(*)