Seni Budaya di Tengah CFD: Polres Kebumen Edukasi Lalu Lintas Lewat Pendekatan Humanis


Personel Satlantas dengan busana adat daerah diiringi musik angklung hadir di alun-alin Pancasila di tengah kesibukan warga berolahraga.(ft ist) 
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Suasana Car Free Day (CFD) di Alun-alun Pancasila, Minggu pagi (20/7/2025), hadir dengan nuansa berbeda. Bukan hanya ruang untuk olahraga, pagi itu Alun-alun menjelma jadi panggung edukasi lalu lintas dengan sentuhan seni dan budaya melalui pendekatan Art Policing dari Satlantas Polres Kebumen.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Patuh Candi 2025, yang mengusung pendekatan humanis dan kreatif dalam mengedukasi masyarakat. Personel Satlantas tampil memukau dengan busana adat daerah, diiringi musik angklung yang mengalun hangat di tengah kesibukan warga berolahraga.

Wakapolres Kebumen, Kompol Faris Budiman, mewakili Kapolres AKBP Eka Baasith Syamsuri, menjelaskan bahwa kegiatan ini mengedepankan metode komunikasi yang dekat dengan masyarakat.

“Ini adalah ruang bersama antara masyarakat dan Polres Kebumen untuk mengingatkan kembali pentingnya tertib berlalu lintas. Melalui seni, pesan keselamatan bisa lebih mudah menyentuh hati,” ujarnya.

Kehadiran maskot badut Zebra Polantas menyemarakkan suasana, terutama bagi anak-anak. Sementara itu, para petugas membagikan stiker, leaflet, dan pamflet berisi pesan keselamatan berlalu lintas kepada pengunjung dewasa.

Sebagai bentuk apresiasi, minuman mineral dan isotonik dibagikan gratis kepada warga yang tengah beraktivitas. Masyarakat juga mendapatkan pelayanan publik tambahan berupa Mobil Samsat Keliling, yang memudahkan pembayaran pajak kendaraan bermotor tanpa perlu antre di kantor.

Kompol Faris menegaskan bahwa edukasi keselamatan tidak hanya bisa disampaikan lewat cara formal. Pendekatan seni dan budaya terbukti lebih efektif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Edukasi keselamatan berlalu lintas harus menyenangkan, tidak menggurui. Lewat seni, pesan itu bisa tersampaikan dengan lebih halus tapi mengena.”

Pemilihan lokasi di Alun-alun Pancasila pun dinilai strategis, mengingat tingginya aktivitas masyarakat saat akhir pekan. Harapannya, kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya Kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas), serta menekan angka pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas secara signifikan.(*)