![]() |
konferensi pers Kebumen Geopark Trail Run (KGTR) 2025, di Sagara View Karangbolong.(ft ist) |
Mengusung semangat pelestarian dan eksplorasi kawasan UNESCO Global Geopark (UGGp) Kebumen, KGTR 2025 hadir sebagai upaya memperkuat branding geopark yang baru saja meraih pengakuan dunia.
Dalam konferensi pers yang digelar di Sagara View Karangbolong, hadir Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno, Bupati Kebumen Lilis Nuryani, serta jajaran sponsor dan mitra pendukung.
Lebih dari Sekadar Lomba
"KGTR bukan sekadar ajang lari. Ini adalah medium edukasi, apresiasi, sekaligus diplomasi wisata berbasis pelestarian," ungkap Bupati Lilis Nuryani.
Rute lomba menyusuri bentang karst, pantai, hingga kawasan hutan tropis, menampilkan wajah alam Kebumen yang autentik. Bupati berharap ajang ini mampu menjadi jembatan antara manusia dan alamnya, antara wisata dan pelestarian, antara potensi lokal dan perhatian global.
Pemerintah Provinsi juga menegaskan komitmen mendukung Geopark Kebumen sebagai warisan untuk generasi masa depan.
Rute Menantang, Panorama Mengagumkan
Menurut Frans Haidar, perwakilan panitia, KGTR 2025 terbagi menjadi empat kategori: 3K (Fun Trail Run), 7K, 14K, dan 21K. Setiap rute dirancang dengan detail—mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan keindahan lanskap.
Kategori 21K akan dimulai paling pagi, yakni pukul 05.00 WIB, dengan waktu maksimal penyelesaian hingga pukul 12.00 WIB. Para pelari akan menelusuri tujuh destinasi wisata unggulan, termasuk Sagara View, Bukit Jerit, Watubale, Surumanis, Pantai Menganti, hingga kampung warga yang memancarkan keramahan lokal.
"Kami sengaja mendesain rute dengan elevasi ekstrim, untuk menguji daya tahan pelari, sekaligus menyajikan pemandangan kelas dunia," ujar Frans.
Keamanan Prima dan Dukungan Lintas Sektor
Panitia telah menyiapkan pengamanan di berbagai titik rawan seperti tebing, turunan ekstrem, dan lintasan sempit. Tali tambang, pita penanda, serta petugas marshal disiapkan demi kelancaran lomba.
Tim evakuasi gabungan dari SAR Semarang, Tagana, Satpol PP, SAR Lawet Perkasa, serta tenaga medis dari Dinas Kesehatan dan rumah sakit rujukan juga disiagakan.
“Rute ini telah diuji berulang kali, dan sangat layak untuk trail running berskala internasional,” tambah Frans.
Antusiasme Peserta Melejit
Dari total 1.600 peserta, hanya sekitar 600 berasal dari Kebumen. Sisanya datang dari kota-kota besar seperti Semarang, Banyumas, dan Cilacap. Bahkan, 30 pelari mancanegara telah mengonfirmasi keikutsertaan mereka.
Panitia juga menyediakan jasa fotografer gratis, sehingga momen-momen berharga bisa diabadikan para pelari tanpa biaya tambahan.
Dukungan Provinsi dan Hadiah Menarik
Sekda Jateng Sumarno berharap KGTR menjadi event tahunan yang konsisten dan berkembang menjadi bagian penting dalam kalender pariwisata Jawa Tengah.
Selain medali finisher dan uang tunai, panitia juga menyiapkan door prize berupa tiga unit jam tangan Garmin.
Namun Frans percaya, motivasi para pelari bukan semata-mata hadiah.
"Yang dicari bukan podium, tapi sensasi rute dan atmosfernya. Ini jadi ajang temu, uji latihan, dan merayakan kecintaan pada alam," tegasnya.
Dengan mengusung nilai-nilai edukatif, ekologis, dan estetika alam Kebumen, KGTR 2025 bukan hanya kompetisi, tetapi pengalaman tak terlupakan di tengah lanskap geologi yang menakjubkan.(*)