![]() |
Peserta JKN,Nurhadi Kurniawan (40), warga Kelurahan Kebumen.(ft ist) |
“Jadwal saya shift malam terus, jadi nggak sempat ke kantor BPJS. Tapi lewat aplikasi Mobile JKN, saya bisa ubah faskes tanpa harus izin kerja,” ujar Nurhadi saat ditemui di tempat kerjanya, Jumat (4/7/2025).
Aplikasi Mobile JKN, yang bisa diunduh melalui Play Store dan App Store, memberikan akses penuh kepada peserta JKN untuk mengurus berbagai layanan administratif, mulai dari perubahan data peserta, antrean online, cek iuran, hingga informasi kepesertaan. Bagi Nurhadi, fitur perubahan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) menjadi solusi atas kebutuhan pindah layanan akibat perubahan domisili.
“Cuma butuh lima menit. Saya login, pilih menu perubahan data, ganti faskes, terus simpan. Selesai. Buat saya yang awam teknologi, ini luar biasa gampang,” ucap Nurhadi.
Tak hanya soal kemudahan administrasi, Nurhadi juga merasakan langsung manfaat Mobile JKN saat dirinya dan istrinya berobat. Dengan fitur antrean online, ia bisa mengatur waktu kedatangannya ke fasilitas kesehatan (Faskes) tanpa harus antre lama.
“Biasanya saya ambil nomor antrean lewat aplikasi, jadi bisa lihat estimasi jam pelayanan. Kalau sudah dekat, baru saya berangkat. Waktu jadi lebih efisien,” tuturnya.
Selama lebih dari satu dekade menjadi peserta JKN, Nurhadi mengaku puas dengan kualitas layanan di Faskes mitra BPJS Kesehatan. Ia menegaskan, tidak ada perbedaan pelayanan antara pasien JKN dengan pasien umum — baik dari segi sikap petugas, fasilitas ruang tunggu, maupun pelayanan obat.
“Saya merasa dilayani dengan baik, tanpa dibeda-bedakan. Program JKN ini sangat membantu dan saya selalu merasa aman karena semua biaya berobat ditanggung,” ungkapnya.
Nurhadi pun berharap, kemajuan layanan digital seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi lembaga pemerintah lain dalam memberikan pelayanan publik yang inklusif dan efisien.
“BPJS Kesehatan sekarang sudah makin modern, tinggal klik dari ponsel. Saya selalu rekomendasikan ke teman-teman, karena semua bisa dilakukan tanpa ribet,” pungkasnya.(*)