 |
| PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Gombong saat memberikan bantuan sambungan listrik gratis kepada warga kurang mampu di Gombong.(ft ist) |
Program yang digelar pada Jumat, 20 Juni 2025 ini tidak hanya memberikan akses listrik, namun juga simbol harapan baru bagi warga desa yang sebelumnya hidup dalam keterbatasan cahaya. Bantuan meliputi pemasangan jaringan instalasi rumah, meteran listrik, hingga token perdana senilai Rp50.000.
Manager PLN ULP Gombong, Prielyan Kenang, menyampaikan bahwa program ini tak sekadar soal listrik, tapi juga membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
“Kami ingin listrik jadi pintu bagi masyarakat untuk berkembang, baik dalam hal ekonomi, pendidikan, maupun kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Salah satu penerima manfaat, Rizka Trisniasih, warga Desa Kenteng, tak kuasa menahan haru. Selama ini, ia dan keluarganya hanya menumpang listrik dari rumah tetangga.
“Sekarang anak-anak bisa belajar dengan nyaman di malam hari. Alhamdulillah, akhirnya punya listrik sendiri,” tutur buruh harian ini dengan mata berkaca-kaca.
PLN menargetkan agar program ini terus berlanjut ke desa-desa lain yang belum teraliri listrik secara mandiri. Harapannya, tak ada lagi warga Indonesia yang hidup dalam kegelapan, apalagi di era modern seperti sekarang.
Melalui Light Up The Dream, PLN ingin menunjukkan bahwa listrik bukan hanya kebutuhan teknis, tapi juga hak dasar setiap warga negara untuk hidup lebih layak dan bermartabat.(*)
