Program ini memiliki target utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di seluruh desa di Karangsambung melalui penyediaan akses internet berkualitas.
Direktur GMDP, Bravo Drajat Niti Totowibowo, dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmen perusahaannya untuk mendukung visi Bupati dan Wakil Bupati Kebumen dalam pemerataan jaringan internet, terutama di wilayah utara yang meliputi Karangsambung, Padureso, dan Poncowarno.
"Ini adalah proyek percontohan kami dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Kebumen Utara. Kami berharap kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring dengan perkembangan era digital," ungkap Bravo dengan antusias.
GMDP menawarkan skema kerja sama usaha yang menarik bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Keberhasilan model kerja sama ini telah terbukti di Bumdes Krakal, yang kini mampu mengelola kapasitas bandwidth hingga 4.0 Gbps dan menyediakan beragam layanan internet, mulai dari hotspot, rumahan, hingga koneksi untuk instansi kantor dan sekolah.
Lebih lanjut, GMDP tidak hanya fokus pada penyediaan infrastruktur, tetapi juga berkomitmen untuk melatih dan membina BUMDes dalam pengelolaan jaringan internet serta memberikan pelatihan digital marketing. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Karangsambung secara signifikan.
Respon positif datang dari para kepala desa di Karangsambung. Sutarjo, Kepala Desa Seling yang juga menjabat sebagai Dewan Pengawas Harian Bumdes Bersama Bumi Dewandharo, menyampaikan apresiasinya terhadap manfaat sosialisasi ini.
"Sebagian besar dari kami belum sepenuhnya memahami seluk beluk jaringan, perizinan, dan dasar hukumnya. Oleh karena itu, kerja sama dengan GMDP yang juga memiliki program CSR ini sangat membantu," kata Sutarjo.
Selain itu, Sutarjo juga menyoroti permasalahan kabel internet yang kurang tertata di desa-desa.
"Banyak penyedia jaringan di desa kami, namun kondisi kabelnya masih semrawut. Kami berharap, jika bekerja sama dengan GMDP, jaringan internet di desa kami akan menjadi lebih rapi," imbuhnya.
Menyikapi tantangan geografis Karangsambung yang berbukit, Direktur GMDP, Bravo Drajat Niti Totowibowo, menjelaskan bahwa perusahaannya akan memanfaatkan infrastruktur teknologi fiber optik dan radio sesuai dengan izin frekuensi yang berlaku untuk menjangkau area-area yang sulit diakses.
"Kami akan menarik kabel fiber optik utama sepanjang 32 kilometer dari data center di Kebumen kota untuk menjangkau Karangsambung," jelas Bravo.
GMDP menargetkan akuisisi 80% pelanggan baru yang saat ini belum memiliki akses internet. Perusahaan juga menekankan bahwa layanan internet yang mereka sediakan adalah "internet bersih" yang bebas dari konten negatif, termasuk praktik judi online.
"Kerja sama ini bukan hanya soal keuntungan bisnis semata, tetapi juga bagian dari tanggung jawab sosial kami. Kami memiliki dana CSR yang dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat, contohnya untuk pembangunan rumah ibadah dan penyediaan air bersih," tambah Bravo.
Terkait isu kabel yang tidak rapi, Bravo menyatakan bahwa pihaknya telah mengimbau para mitra usaha GMDP untuk melakukan penertiban jaringan dan akan terus melakukan pengawasan. Ia juga membuka peluang kolaborasi dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk mengembangkan usaha internet di tingkat desa.
Dengan implementasi program Desa Internet Mandiri ini, diharapkan transformasi digital di Kecamatan Karangsambung dapat berjalan dengan mulus, memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian lokal, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat.(*)