Dari Plasenta Previa hingga Caesar Gratis: Kisah Laeli Apriyanti dan JKN


Peserta JKN Laeli Apriyanti (27), warga Kebumen saat menjalani operasi Caesar di RS PKU PKU Muhammadiyah Sruweng. (dt ist)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kembali menunjukkan manfaat nyatanya bagi masyarakat. Laeli Apriyanti (27), warga Kebumen, menjadi salah satu penerima manfaat ketika harus menjalani operasi caesar tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.


Laeli melahirkan putri pertamanya di RS PKU Muhammadiyah Sruweng setelah didiagnosis mengalami plasenta previa, kondisi medis serius yang mengharuskannya menjalani operasi caesar. Beruntung, ia sudah terdaftar sebagai peserta JKN segmen mandiri kelas III dengan iuran Rp35.000 per bulan.


“Sebelumnya saya peserta JKN lewat perusahaan. Setelah kontrak kerja habis, saya lanjut mandiri. Alhamdulillah, saat butuh operasi, JKN aktif dan semuanya ditanggung,” ujar Laeli, Kamis (5/6).


Biaya persalinan caesar yang tergolong tinggi sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tidak hanya operasi, pemeriksaan rutin kehamilan hingga USG pun semuanya masuk dalam cakupan manfaat JKN.


“Saya sangat bersyukur. Dari awal hamil sampai pascaoperasi, saya tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Kalau tidak ada JKN, mungkin saya dan keluarga akan kesulitan,” lanjutnya.


Laeli juga mengungkap bahwa ini bukan kali pertama keluarganya merasakan manfaat program JKN. Sebelumnya, sang suami juga pernah menggunakan layanan JKN saat mengalami kecelakaan tunggal.


“Waktu itu suami kecelakaan, kami tinggal tunjukkan KTP, langsung dapat perawatan. Tidak perlu repot fotokopi atau urus berkas ribet. Sekarang pun saya hanya bawa KTP,” kisahnya.


Selama dirawat di RS PKU Muhammadiyah Sruweng, Laeli mengaku puas dengan pelayanan dan fasilitas yang ia terima. Tidak ada diskriminasi antara peserta JKN dan pasien umum.


“Dokter dan perawat sangat ramah. Pelayanan sama rata, bersih, nyaman, bahkan toiletnya juga bersih. Saya sempat khawatir karena peserta JKN kelas III, tapi ternyata jauh di atas ekspektasi,” tuturnya.


Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak menunda menjadi peserta JKN dan selalu menjaga status kepesertaannya tetap aktif.


“Penyakit bisa datang tiba-tiba. Punya JKN itu penting, karena bisa bantu kita saat darurat. Jangan tunggu sakit dulu baru daftar,” pesan Laeli.(*)