![]() |
200 jemaah haji dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (KBIHU NU) Kabupaten Kebumen. (ft ist) |
Laporan langsung dari Tanah Suci disampaikan oleh Gus Fauzin Jamil, ulama muda sekaligus Katib Syuriyah PCNU Kebumen. Ia menegaskan bahwa seluruh prosesi ibadah inti—mulai dari ihram, wukuf di Arafah, thawaf ifadah, sa’i, hingga tahallul—berjalan tertib, lancar, dan penuh kekhusyukan.
“Alhamdulillah, seluruh rukun haji terlaksana dengan baik. Meski harus menyesuaikan diri dengan kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi, jemaah tetap menjalani ibadah dengan penuh semangat dan kebersamaan,” ujar Gus Fauzin melalui sambungan seluler kepada tim LTN PCNU Kebumen, Kamis (12/6/2025).
Tak hanya rukun haji, seluruh kewajiban lain seperti mabit di Muzdalifah dan lontar jumrah juga telah ditunaikan sesuai ketentuan. Demi menjaga kesehatan jemaah lanjut usia, pelaksanaan ibadah tersebut dilakukan dengan skema alternatif. Mabit di Muzdalifah mengikuti pola murur sesuai anjuran pemerintah Indonesia, sementara lontar jumrah dibantu oleh jemaah yang lebih muda.
Gus Fauzin menyampaikan bahwa kelancaran ibadah tak lepas dari kesiapan mental dan spiritual jemaah yang telah dibina secara intensif sejak manasik di Kebumen.
“Ini adalah buah dari pembinaan yang matang. Jemaah tidak hanya siap secara teknis, tapi juga secara ruhani,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Kebumen, H. Imam Satibi, memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan para jemaah. Ia menekankan bahwa gelar haji seharusnya menjadi awal dari perubahan positif dalam kehidupan sosial maupun spiritual.
“Kami berharap kemabruran haji dapat terjaga dan tercermin dalam perilaku sehari-hari. Jadilah pribadi yang lebih bijak, bermanfaat, dan menjadi teladan di tengah masyarakat,” ujar H. Imam.
Ia juga mengajak para haji dari kalangan Nahdliyin untuk terus berkontribusi di lingkungan masing-masing, menghidupkan nilai-nilai keislaman, dan menumbuhkan kepedulian sosial yang lebih luas.(*)