Senyum Lebar Perajin Jenitri di Desa Pujotirto


Purwanto perajin Jenitri asal Desa Pujotirto Kecamatan Karangsambung.(ft ist)
KARANGSAMBUNG, (seputarkebumen.com)- Buah Jenitri, komoditas unggulan dari Desa Pujotirto, Kecamatan Karangsambung, Kebumen, kembali menunjukkan geliat ekonomi yang menjanjikan. Setelah sempat mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir, permintaan terhadap buah berbentuk bulat kecil ini kini kembali meningkat, baik dari dalam maupun luar negeri.

Terletak di puncak perbukitan dan menjadi desa paling timur di Kecamatan Karangsambung, Desa Pujotirto menyimpan potensi alam yang luar biasa. Meskipun akses jalan menuju desa cukup terjal, kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat warganya untuk tetap produktif dan sejahtera. 

Bahkan, desa ini dikenal sebagai salah satu wilayah dengan tingkat ekonomi masyarakat yang baik. Hal ini tak lepas dari peran penting pohon Jenitri dalam menopang perekonomian warga.

Pohon Jenitri tumbuh subur di perbukitan desa Pujotirto. Hampir setiap lahan warga, termasuk di tepi-tepi jalan, ditanami pohon Jenitri yang buahnya dipanen setiap tahun. Biji Jenitri dimanfaatkan setelah proses dihilangkan kulitnya lalu dikeringkan, menjadi bahan dasar untuk berbagai produk kerajinan, aksesoris, hingga keperluan spiritual.

Salah satu perajin Jenitri Purwanto mengatakan buah Jenitri di desanya kembali bergeliat. Jenitri di jual ke pasar utama yaitu India dan China.

“Kemarin memang sempat lesu. Alhamdulillah saat ini permintaan kembali meningkat. Buah Jenitri sendiri kami produksi menjadi berbagai aksesoris dan hiasan yang diekspor ke Tiongkok, sementara permintaan dari India lebih banyak untuk keperluan persembahan keagamaan,” ujar Purwanto, Senin (19/5).

Menurutnya, dalam musim panen, pengrajin di desa ini bisa menjual hingga  juta biji Jenitri. Pembeli dari luar negeri bahkan banyak yang datang langsung ke Pujotirto demi mendapatkan biji Jenitri berkualitas tinggi. 

Komoditas Jenitri menjadi salah satu penunjang perekonomian masyarakat Pujotirto. Tak heran jika para perajin Jenitri banyak memiliki mobil, motor trail, dan rumah bertingkat meski hidup di perbatasan kabupaten.

Selain potensi pertanian, Pujotirto juga dianugerahi keindahan alam yang luar biasa. Seperti Air terjun Wringin, Ganden hingga Gumawang. Keindahan panorama dari Bukit Indrakila juga potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis alam.

Secara administratif, Desa Pujotirto berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonosobo di timur, Desa Plumbon dan Kecamatan Alian di barat, serta Desa Wadasmalang di utara. Wilayahnya terbagi menjadi enam dukuh, yaitu Dukuh Kaliurang, Kauman, Kempyung, Sempor, Watujebab, dan Eragemiwang, masing-masing memiliki karakteristik dan kekayaan budaya lokal yang unik.

Dengan kekayaan alam, potensi ekonomi, dan semangat warganya, Desa Pujotirto menjadi bukti bahwa desa terpencil sekalipun dapat berkembang pesat bila dikelola dengan baik. Komoditas lokal seperti buah Jenitri bukan hanya menopang kehidupan sehari-hari, tetapi juga membuka jalan bagi pengakuan global.(*)