PerguNU Kebumen Perjuangkan Kesejahteraan Guru Non-ASN kepada Bupati Lilis Nuryani


Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) Kabupaten Kebumen melakukan audiensi dengan Bupati Lilis Nuryani.(ft ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) Kabupaten Kebumen melakukan audiensi dengan Bupati Lilis Nuryani di Gedung A pada Kamis, 15 Mei 2025. Pertemuan yang turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Mukhsinul Mubarok ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait peningkatan kesejahteraan para guru non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan non-Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mengajar di berbagai tingkatan sekolah NU.

Ketua PerguNU Kebumen, Hasyim Asngari, mengungkapkan bahwa mayoritas guru yang bernaung di bawah organisasinya, mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga SMK/SMA, masih menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan. Dengan penghasilan bulanan yang sangat terbatas, yakni sekitar Rp500.000, Hasyim Asngari menekankan perlunya intervensi dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kebumen.

"Tujuan utama kedatangan kami adalah untuk menjalin silaturahmi. Namun, yang lebih mendasar adalah kami ingin menyampaikan kondisi riil para guru swasta non-PNS dan non-PPPK yang kehidupannya masih jauh dari kata layak dengan gaji yang sangat minim," tutur Hasyim Asngari.

Lebih lanjut, PerguNU Kebumen berharap Bupati Lilis Nuryani dapat mempertimbangkan pemberian insentif atau tambahan penghasilan secara rutin bagi para guru tersebut. "Kami juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa, khususnya di Kabupaten Kebumen," tegasnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Lilis Nuryani menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan para tenaga pendidik non-ASN di wilayahnya. Hal ini tidak hanya terbatas pada anggota PerguNU, tetapi juga mencakup guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK) yang bahkan menerima gaji lebih rendah, yakni sekitar Rp250.000 per bulan.

"Pemerintah Kabupaten Kebumen memiliki komitmen yang kuat untuk mensejahterakan para guru madrasah dan guru non-ASN melalui pemberian insentif serta bantuan dana hibah untuk mendukung operasional lembaga pendidikan mereka," ujar Bupati Lilis.

Kendati demikian, Bupati juga menyampaikan adanya keterbatasan anggaran daerah yang menjadi tantangan dalam merealisasikan insentif dalam jumlah yang signifikan mengingat banyaknya jumlah guru yang perlu diperhatikan. 

"Meskipun demikian, pemberian insentif ini diharapkan menjadi wujud perhatian dan kepedulian kami. Sebagai Bupati, saya menerima banyak sekali aspirasi yang perlu dipertimbangkan," jelasnya.

Bupati menambahkan bahwa mekanisme implementasi pemberian insentif ini akan dibahas lebih lanjut.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lilis Nuryani menyampaikan kekagumannya terhadap dedikasi para guru non-ASN yang, meskipun dengan kondisi ekonomi yang terbatas, tetap bersemangat dan ceria dalam menjalankan tugas mendidik. Beliau juga mengapresiasi kemampuan mereka dalam mendidik anak-anak hingga jenjang perguruan tinggi.

"Ini membuktikan bahwa rezeki itu bisa datang dari berbagai arah, tidak hanya dari pekerjaan di sekolah. Jika kita menjalankan tugas dengan tulus dan ikhlas, Insya Allah akan penuh keberkahan," pungkas Bupati Lilis.(*)