![]() |
Polisi mengintrogasi sejumlah orang yang diduga melakukan pemerasan kepada pedagang di jalan Soetoyo Kebumen.(Ft ist) |
Operasi penertiban yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Kebumen, Kompol Faris Budiman, bak "operasi senyap" yang tak terduga. Tiga pelaku yang diketahui berinisial BO, AR, dan AH tak berkutik saat aparat mengamankan mereka. Ironisnya, ketiga "penguasa" jalanan ini tak mampu menunjukkan identitas resmi sebagai petugas parkir maupun pengelola area CFD. Lebih parahnya lagi, mereka terbukti "memalak" para pedagang tanpa dasar hukum yang jelas.
"Mereka ini tidak berseragam dan tidak bisa menunjukkan surat tugas atau legalitas apapun. Mereka seenaknya menarik uang dari para pedagang," ujar Kompol Faris Budiman dengan nada geram, mewakili Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri di lokasi penangkapan.
Dari tangan para pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang cukup memberatkan. Dua bonggol karcis parkir kedaluwarsa, bertahun 2023, serta uang tunai senilai Rp210.000 yang diduga kuat merupakan hasil "merampok" para pedagang, menjadi bukti tak terbantahkan atas aksi ilegal mereka. Para pelaku disinyalir kuat melakukan praktik parkir liar dan menarik pungutan haram dari para pedagang musiman di sepanjang Jalan Mayjen Soetoyo, persis di sekitar SMA Negeri 1 Kebumen.
Keterangan sejumlah pedagang yang menjadi korban pungli semakin memperkuat dugaan tindak pidana para pelaku. Mereka mengaku dipaksa membayar sejumlah uang, mencapai Rp3.000, hanya untuk bisa menggelar dagangan di area CFD. Padahal, aturan jelas menyebutkan bahwa tidak ada biaya retribusi atau pungutan sepeser pun bagi pedagang yang berjualan saat CFD di luar area inti Alun-alun Pancasila Kebumen.
Wakapolres dengan tegas menyatakan bahwa operasi ini adalah wujud nyata komitmen Polres Kebumen untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh masyarakat, terutama para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
"Kami akan terus melakukan penertiban seperti ini secara berkelanjutan. Tujuannya jelas, agar masyarakat, khususnya para pedagang kecil, bisa berjualan dengan tenang dan tanpa rasa takut. Kami berharap ini menjadi awal yang baik untuk memajukan perekonomian di Kebumen," pungkas Kompol Faris Budiman dengan nada optimis.
Polres Kebumen tak henti-hentinya mengimbau seluruh masyarakat untuk berani melaporkan segala bentuk praktik pungli maupun tindakan premanisme yang mereka saksikan atau alami di lingkungan sekitar. Keberanian masyarakat menjadi kunci utama dalam memberantas habis "benalu" yang merugikan ini.(*)