![]() |
Kawasan pesisir pantai selatan.(ft ist) |
Pengakuan internasional ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Kebumen, yang selama ini telah gigih memperjuangkan status geopark dunia. Sebelumnya, kawasan ini telah masuk nominasi dalam sidang UNESCO Global Geopark Council pada September dan Desember 2024.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani langsung merespons dengan penuh antusias. Ia menyebut penetapan ini sebagai hasil perjuangan panjang dan kolaborasi lintas sektor yang patut dibanggakan.
> "Selamat! Geopark Kebumen akhirnya resmi diakui dunia. Ini bukan sekadar pencapaian administratif, tapi bukti nyata bahwa potensi alam dan budaya kita layak diperhitungkan secara global," kata Bupati Lilis, Sabtu (18/4).
Lebih lanjut, Bupati menekankan pentingnya menjaga dan mempertahankan status ini agar tidak menjadi prestasi sesaat.
> "Meraih pengakuan itu sulit, tapi mempertahankannya jauh lebih menantang. Ini harus jadi pemicu semangat baru untuk mengangkat pariwisata dan budaya lokal ke level yang lebih tinggi," tegasnya.
Ia juga berharap pengakuan ini bisa membawa dampak nyata pada peningkatan kesejahteraan warga.
> "Mari kita rawat dan lestarikan alam Kebumen. Karena pada akhirnya, keberlanjutan ini akan kembali pada masyarakat dalam bentuk peluang ekonomi dan kualitas hidup yang lebih baik."
Indonesia kini memiliki total 12 kawasan yang masuk daftar geopark dunia, sejajar dengan negara-negara maju seperti Tiongkok, Korea, Ekuador, Norwegia, Italia, hingga Inggris.
Sementara itu, General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo, menjelaskan bahwa Geopark Kebumen memiliki kekayaan geologis, hayati, dan budaya yang luar biasa. Tak heran jika kawasan ini dijuluki "The Mother of Earth."
> "Geopark Kebumen mencakup 22 dari 26 kecamatan, dengan berbagai situs ikonik seperti Lava Bantal dan Rijang Merah di Desa Seboro, serta Watu Kelir yang menampilkan keindahan benturan dua jenis batuan," jelas Sigit.
Selain kekayaan alam, geopark ini juga menjadi episentrum keanekaragaman hayati dan budaya lokal yang hidup berdampingan secara harmonis.
> "Geopark ini bukan hanya soal batuan atau pemandangan. Ini adalah laboratorium alam, ruang wisata, pusat edukasi, sekaligus sumber inspirasi ekonomi kreatif berbasis pelestarian."Pungkasnya.(*)