Satpol PP Kebumen Razia Tempat Hiburan: 141 Botol Miras Disita, Usaha Nakal Diperingatkan!


Petugas Satpol PP Kebumen menyita miras dari penjual.(ft ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Sejumlah tempat hiburan malam, karaoke, kafe, dan rumah biliar di Kabupaten Kebumen dirazia dalam operasi gabungan pada Senin (17/3/25) malam. Razia ini bertujuan menegakkan Peraturan Daerah (Perda) No. 4 Tahun 2020 tentang Ketertiban dan Ketenteraman Masyarakat, serta Perda No. 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. Selain itu, razia dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Sekda Kebumen Nomor: 500.13/654/2025 yang mengimbau penghentian operasional tempat hiburan selama Ramadan.

Operasi yang berlangsung hingga larut malam itu menyasar tiga lokasi strategis, yaitu Kecamatan Adimulyo, Kecamatan Sruweng, dan beberapa titik di dalam kota. Dalam razia ini, petugas Satpol PP berhasil menyita 141 botol minuman keras yang ditemukan di rumah warga yang menjual miras secara ilegal. Selain itu, beberapa tempat hiburan malam yang diduga tetap beroperasi selama bulan suci Ramadan juga terjaring dalam razia tersebut.

“Kami ingin memastikan suasana tetap kondusif dan penuh penghormatan terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah,” ujar Kabid Penegakan Perda Perkada Satpol PP Kabupaten Kebumen, Juniadi Prasetyo, Senin (17/3/25).

Razia ini melibatkan 20 personel Satpol PP yang berkoordinasi dengan unsur TNI. Selain melakukan penyitaan miras, petugas juga memberikan pembinaan langsung kepada para pemilik usaha yang melanggar aturan. Mereka diberi peringatan keras agar tidak mengulang pelanggaran selama Ramadan.

Satpol PP menegaskan bahwa razia serupa akan terus dilakukan secara rutin selama bulan Ramadan. "Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga menjaga ketenteraman sosial," tegas Juniadi.

Pemerintah Kabupaten Kebumen juga mengimbau pelaku usaha hiburan malam untuk menaati aturan yang berlaku selama Ramadan. Kepatuhan ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang damai, aman, dan saling menghormati antarwarga.

Langkah tegas ini mendapat dukungan luas dari masyarakat yang menilai razia sebagai upaya menjaga kesucian bulan Ramadan. “Kami harap semua pihak berperan serta menjaga ketertiban, apalagi di masa yang penuh hikmah ini,” pungkas Juniadi.(*)