![]() |
Suami Bupati Kebumen Ir.M Yahya Fuad saat memberikan memberikan bantuan di program GPM di Masjid Hidayaturrosyidin, Desa Kembangsawit, Kecamatan Ambal.(ft sk/ist) |
Tak hanya pasar murah, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pengajian duha, pemeriksaan kesehatan gratis, serta sedekah sayuran untuk masyarakat yang membutuhkan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kebumen, Edi Rianto, yang mewakili Bupati Lilis Nuryani, menegaskan bahwa masjid bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga tempat yang dapat memberdayakan ekonomi dan kesejahteraan sosial masyarakat.
"Kenapa di masjid? Karena masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial yang memberi manfaat luas bagi umat," ujar Edi.
Dalam GPM ini, berbagai komoditas pangan dijual dengan harga lebih rendah dari pasaran. Beberapa di antaranya:
Beras: Rp10.600 per kg
Telur ayam: Rp22.500 per kg
Bawang merah: Rp17.000 per kg
Bawang putih: Rp30.500 per kg
Cabai rawit: Rp36.600 per kg
Minyak goreng: Rp14.000 per liter
Gula pasir: Rp14.500 per kg
Produk-produk ini sebagian besar berasal dari petani lokal, sehingga selain membantu warga mendapatkan bahan pokok murah, juga mendorong perekonomian petani setempat.
Sekda Edi menambahkan bahwa GPM tidak hanya digelar di Ambal, tetapi juga di 106 desa rawan pangan, termasuk 91 desa miskin ekstrem dan 15 desa rawan pangan. Selain itu, Pemkab Kebumen juga aktif mengadakan operasi pasar untuk mengendalikan harga beras dan bahan pokok lainnya menjelang Lebaran.
"Warga sangat antusias, sejak pagi dagangan laris manis. Ini bukti bahwa program ini benar-benar membantu," ujar Edi.
Dengan adanya GPM dan berbagai kegiatan sosial lainnya, diharapkan warga Kebumen dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih tenang dan sejahtera.(*)