Kolaborasi Kreativitas dan Kepedulian di Bulan Penuh Berkah, BERSAYAP gelar Santunan dan Bukber bersama Anak Yatim


BERSAYAP saat menggelar santunan dan buka bersama dg anak-anak yatim di Radio Kopi bingung.(ist)
GOMBONG, (seputarkebumen.com)- Mengusung semangat berbagi di bulan penuh berkah, puluhan anak yatim piatu di Gombong mendapatkan santunan dari komunitas BERSAYAP (Berkah Santunan Anak Yatim Piatu). Acara yang digelar Sabtu (20/03/2025) di Radio Kopi Gombong ini bukan sekadar ritual tahunan, melainkan bukti nyata kolaborasi insan kreatif di balik industri event organizer untuk menebar kebaikan.

Dihadiri sekitar 150 undangan, termasuk anak yatim, donatur, dan tokoh masyarakat, kegiatan ini menyedot perhatian publik berkat konsepnya yang menyentuh. BERSAYAP—wadah yang menghimpun para pegiat wedding organizer, musisi, MC, makeup artist, hingga pengusaha catering—kali ini mengusung tema “Meraih Berkah Dengan Berbagi”. Tema ini diwujudkan dengan membagikan santunan tunai dan bingkisan sembako kepada 30 anak yatim piatu terpilih.


Dari Jimpinan Kecil Hingga Berkah Besar


Furqon Wisnu Prasetyo, Ketua BERSAYAP, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan puncak dari komitmen anggota yang secara rutin menyisihkan sebagian penghasilan (zakat maal) sepanjang tahun. “Kami bukan organisasi besar, tapi semangat kami besar. Setiap rupiah dari anggota—entah itu penyanyi, EO, atau makeup artist—kami kumpulkan untuk diubah jadi senyum anak-anak ini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.


Eko Santoso, Sekretaris BERSAYAP, menambahkan bahwa selain dana Rp1,5 juta per anak, mereka juga membagikan paket sembako senilai Rp500 ribu. “Ini murni dari keikhlasan anggota. Bahkan ada donatur yang menyumbang lewat karya, seperti catering gratis atau konser mini,” ungkap Eko


Dukungan Masyarakat dan Harapan ke Depan


Acara yang disiarkan langsung via YouTube Kakang Arif ini juga diwarnai mauidzah hasanah dari Gus Lukman (GP Ansor MWC Gombong), yang menekankan pentingnya memaknai puasa dengan solidaritas. “Berbagi itu seperti benih. Sedikit yang kita tabur hari ini, bisa tumbuh jadi pohon berkah esok hari,” pesannya.

Didie Soehadie, mentor dari Radio Kopi, berharap kolaborasi ini semakin meluas. 


“Bayangkan jika setiap EO di Indonesia meniru BERSAYAP. Bukan hanya acara mewah yang dihasilkan, tapi juga warisan kemanusiaan,” tuturnya.


Kegiatan ditutup dengan buka puasa bersama, di mana tawa anak-anak yatim menyatu dengan haru para donatur. Bagi BERSAYAP, momen ini bukan akhir, melainkan pemicu untuk tahun depan: menargetkan 50 anak penerima santunan dan menggandeng lebih banyak pelaku usaha kreatif.(*)