SRUWENG, (seputarkebumen.com)- KPU Kabupaten Kebumen mengadakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah dan Pemilihan Bupati Kebumen pada Sabtu, 9 November 2024 di Gedung Pertemuan Desa Sidoharjo, Kecamatan Sruweng.
Acara simulasi ini merupakan salah satu upaya dari KPU Kabupaten Kebumen untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang proses pemilihan umum yang akan digelar pada 27 Nopember 2024 nanti.
Selain sebagai sarana untuk sosialisasi pendidikan pemilih kepada masyarakat, simulasi ini juga bertujuan untuk mempersiapkan semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan, mulai dari petugas pemungutan suara hingga penghitungan suara. Dengan demikian, diharapkan proses pemilihan yang sesungguhnya dapat berjalan lancar dan transparan.
Menurut Ketua KPU Kebumen, Dzakiatul Banat, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk lebih memahami mekanisme pemungutan suara yang akan berlangsung pada tanggal 27 November. Dengan adanya simulasi, diharapkan masyarakat dapat teredukasi dengan baik mengenai hak pilih mereka dan proses demokrasi yang berlangsung di negara ini.
Dalam acara simulasi tersebut, masyarakat dapat mempraktikkan proses pemungutan suara mulai dari pendaftaran hingga penghitungan suara.
Hal ini memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat tentang tahapan-tahapan yang akan dilalui pada hari pemungutan suara. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum, mengingat pentingnya peran aktif masyarakat dalam menentukan arah kepemimpinan daerah.
"Diharapkan dengan adanya simulasi seperti ini, akan semakin banyak masyarakat yang terlibat secara aktif dalam proses demokrasi dan lebih memahami pentingnya hak suara mereka untuk menentukan nasib Kebumen dan Jawa Tengah lima tahun kedepan." Ungkap Banat.
Sementara Komisioner KPU Kebumen Divisi Teknis Heri Purnama menambahkan, DPT yang digunakan pada simulasi ini hanya 300 dari jumlah 519 pemilih.
"Kami berharap Teman-teman penyelenggara nanti bisa memahami alurnya mulai dari penerimaan dan pengecekan logistik, formulir yang digunakan, penggunaan alat bantu sirekap, serta proses menuliskan di formulir dan mengumumkan. Jadi tidak hanya teori tapi juga ada praktiknya,” Ungkap Heri Purnama.
KPU juga berharap simulasi ini juga menjadi ajang untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilihan umum yang transparan dan bersih.(*)