 |
| Tim pemenangan Arif-Rista Wahid Mulyadi saat melayangkan surat protes kepada Bawaslu Kebumen.(ft sk/ist) |
Barisan dari paslon 02 ini merasa keberatan kenapa masih beredar alat peraga paslon 01 yang mencantumkan logo Partai Golkar dan PKS. Sedangkan, kedua parpol tersebut faktanya merupakan partai pengusul Arif-Rista.
"Mari saling menghormati. Rekomendasi dari Golkar dan PKS adalah sebuah kepercayaan. Kalau ini masih dipakai jelas kami keberatan," tandas Saiful Hadi selaku Ketua Tim Pemenangan Arif-Rista, Kamis (3/10/2024).
Saiful menegaskan, penggunaan logo partai tanpa izin untuk kepentingan tertentu merupakan sebuah pelanggaran. Dia cukup menyayangkan perihal pencantuman logo Partai Golkar dan PKS di spanduk Lilis-Zaeni. Apalagi sudah jelas kedua partai itu berdasar penetapan KPU merupakan partai pengusul Arif-Rista.
"Hasil sengketa di Bawaslu benar dinyatakan bahwasanya baliho semacam itu melanggar aturan," ungkapnya.
Selain Golkar dan PKS, sebut Saiful, ada juga Partai Buruh, Perindo dan PBB yang masih tercantum di baliho Lilis-Zaeni. Dia mengaku perihatin karena keberadaan baliho tersebut nyatanya cukup masif di berbagai wilayah.
"Yang kami foto dan jadikan sample 30 foto, tapi faktanya banyak sekali tersebar diseluruh wilayah Kebumen," urainya.
Pada pembahasan lain, Saiful turut mengapresiasi tindakan tegas yang ditempuh Bawaslu Kebumen. Yakni, akan menurunkan baliho Lilis-Zaeni yang mencantumkan logo partai diluar partai pengusul yang telah ditetapkan KPU.
"Kasihan masyarakat, nanti bingung. Mari sambut Pilkada ini dengan saling menghormati. Semoga lancar dan damai," tutup Saiful.(*)
