Berkat JKN, Buruh Asal Desa Purwosari Puring Ini Bersyukur Operasi Anaknya Gratis


Peserta JKN Riyan Haryanto (25) warga Kelurahan Purwosari, Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen.(ft sk/ist
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Setiap ayah pasti rela bekerja keras demi membahagiakan keluarganya. Begitu pula yang dilakukan Riyan Haryanto (25) warga Kelurahan Purwosari, Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen ini. Riyan sapaan akrabnya, rela bekerja memanjat pohon kelapa hampir setiap hari demi menghidupi keluarga kecilnya.

“Sehari-hari manjat pohon untuk petik buah kelapa yang kemudian saya jual ke pedagang kelapa. Namanya juga buruh, penghasilan tentunya tidak menentu setiap harinya. Asal anak istri bisa makan dan dalam kondisi sehat, itu sudah cukup buat saya,” ucap Riyan saat ditemui di RSUD Soedirman Kebumen, Rabu (07/08).

Setiap orang tentu bisa berharap, namun takdir dapat berkata lain. Belum lama ini, anak satu-satunya Riyan, harus masuk ke meja operasi lantaran abses di bagian dadanya. Bukan hanya satu kali operasi, namun sampai dua kali operasi yang harus dijalani sang anak. Melihat kondisi anaknya tersebut, Riyan mengaku sangat terpukul dan sangat sedih. Namun sebagai seorang ayah ia tetap mencoba tegar dan menghadapinya didampingi sang istri.

“Sebulanan yang lalu waktu istri saya mandiin dedek, istri saya bilang kalau di bagian dada dedek itu ada benjolan. Kami waktu itu menganggap biasa saja, tetapi ternyata benjolan tersebut tumbuh sangat cepat diluar dugaan kami,” cerita Riyan.

Melihat kondisi sang anak, Riyan memutuskan untuk memeriksakan anaknya ke Puskesmas Puring. Setelah dilakukan pemeriksaan,ternyata dokter menyarankan untuk segera dirujuk ke rumah sakit. Ia mengaku sempat khawatir karena saat itu ia tidak memiliki uang untuk membiayai pengobatan anaknya ke rumah sakit. Ia sempat menunda untuk melanjutkan pengobatan anaknya sembari ia mengumpulkan uang.

“Waktu di puskesmas, petugas sarankan untuk daftar JKN saja untuk pengobatan anaknya. Namun saya tidak tahu cara daftar dan dimana daftarnya,” ungkapnya.

Akhirnya, Riyan pun mendatangi Balai Desa Purwosari untuk mendapatkan informasi sekaligus bantuan pengobatan anaknya. Pihak desa pun memberikan solusi dengan membantu Riyan mendaftarkan keluarganya pada Program JKN yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kebumen. Saat ini Kabupaten Kebumen merupakan Kabupaten berpredikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas. Dengan predikat tersebut, setiap penduduk yang didaftarkan Pemda Kebumen, dapat langsung aktif dan dijamin biaya pengobatannya di hari yang sama.

“Waktu itu sudah bingung mau minta bantu kemana, wong rumah saja kami sekarang numpang. Dan dari desa akhirnya bantu kami daftar JKN untuk dedek berobat,” kata Riyan. 

Berbekal JKN yang dimiliki, Riyan pun tanpa ragu membawa sang anak berobat ke Rumah Sakit Soedirman Kebumen. Setelah melalui berbagai pemeriksaan, disarankan oleh dokter untuk segera dilakukan operasi. Saat itu baru diketahui ada satu benjolan, namun setelah dioperasi ternyata ada benjolan lain di sisi yang lainnya.

“Dua kali mas, dedek masuk ruang operasi. Saya tentu khawatir, tapi demi kebaikan dan Kesehatan anak saya berusaha kuat,” ucapnya.

Riyan pun mengungkapkan seluruh biaya perawatan anaknya termasuk tindakan operasi, dijamin seluruhnya oleh BPJS Kesehatan. Ia mengaku merasa sangat bersyukur karena keluarganya telah didaftarkan sebagai peserta JKN. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Pemda Kebumen yang telah membantu keluarganya melewati masa-masa sulitnya saat ini.

“Terimakasih kepada Pemda Kebumen dan juga Pemdes Purwosari yang telah membantu kami. Tidak mampu saya bayangkan, berapa besar biaya yang harus saya keluarkan untuk biaya operasi jika anak saya tidak terdaftar JKN,” ungkapnya.

Riyan juga mengatakan selama ia mendampingi pengobatan sang anak, pelayanan dengan menggunakan JKN sangat baik. Menurutnya tidak ada kesan pembedaan pelayanan, seluruh petugas juga sangat ramah.

“Disini justru perawatnya sangat baik sama anak saya, tiap waktu dijengukin dianggap kaya cucu malah. Untuk ruang rawat inap sangat memadai dan nyaman. Saya terdaftar kelas 3, namun karena kelas 3 penuh, saya dititipkan di kelas 2,” kata Riyan.(*)