Dies Natalis UPB ke 23 Targetkan 50 % Dosen Bergelar Doktor


Pembukaan acara Dies Natalis UPB ke 23, di Aula Kampus, Jalan Ronggowarsito, Pejagoan Kebumen.(ft sk/ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Menjelang  Dies Natalis  Universitas Putra Bangsa (UPB) Kebumen ke 23 mentargetkan akreditasi unggul untuk program S1 Manajemen dan mencetak tenaga pendidik atau dosen minimal 50 persen bergelar Doktor.


Hal itu disampaikan Rektor UPB, Dr. Gunarso Wiwoho, S.E., M.M., saat membuka acara Dies Natalis UPB ke 23, di Aula Kampus, Jalan Ronggowarsito, Pejagoan Kebumen, Sabtu 20 April 2024. Hadir secara daring Ketua Yayasan Pendidikan Putra Bangsa Prof. Dr. Slamet Ahmadi MM, serta para Dosen, karyawan dan mahasiswa.


Gunarso mengatakan, di usia sekarang UPB sudah banyak pencapaian yang telah dilakukan. Salah satu yang monumental yakni melakukan perubahan bentuk dari STIE Putra Bangsa menjadi Universitas Putra Bangsa  tanpa melakukan merger.


Bersyukur sekali kita sudah sampai dititik ini, tapi kita tidak boleh berhenti dan puas dengan pencapaian ini, masih banyak tantangan, salah satu yang  mendasar adalah Akreditasi, mari  sama-sama kita memberikan kontribusi terbaik pada  capaian – capaian akreditasi kita mendatang supaya lebih baik,’’ucapnya.


Gunarso menyatakan, di usia ke 23 tahun ini ditargetkan proses Akreditasi S1 Manajemen berikutnya sudah terakrediasti unggul. Kemudian untuk S2 terakreditasi baik sekali.

‘’Di tahun ini Akreditasi di proses selanjutnya kita targetkan Akreditasi Unggul untuk S1 Manajemen. Yang kedua, Program Study Magister Manajemen kita targetkan Akreditasi Baik Sekali. Untuk itu mari kita berjuang bersama sama agar dapat terwujud,’’ujarnya.


Gunarso menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, tentu membutuhkan beberapa persyaratan. Pertama adalah adalah 50% pengajar atau dosen harus bergelar doktor. Kedua, 60% diantara seluruh tenaga pengajar atau dosen itu jabatan fungsional minimum lektor dan lektor kepala, kemudian guru besar.



Kalo target kita unggul yang pertama maka 50 persen pengajar dosen harus doktor. Jadi hari ini kita terus mencetak doktor, karna kita memerlukan 50% minimum tenaga pengajarnya atau dosennya adalah doktor.’’imbuhnya.


Selain itu, Gunarso menerangkan, untuk pentingnya publikasi internasional untuk para dosen. Di jurnal bereputasi itu minimum satu pertahun. Menurutnya, ini terlihat mudah, namun tidak mudah dilakukan.


‘’Kelihatannya mudah satu, tapi tidak mudah dilakukan. Dan yang mungkin mahasiswa tidak tahu, atau belum banyak yang tahu, yakni mahasiswa punya kewajiban jika ingin menuju akreditasi unggul, Jadi sekurang-kurangnya, atau lebih dari 1% dan sekurang-kurangnya 2%, mahasiswa itu melaksanakan seminar internasional terindek bereputasi 2% dari total mahasiswa itu pernah melaksanakan seminar sebagai pemateri,’’ucapnya.


Pihaknya meminta kepada seluruh BEM mahasiswa memulai membuat program penilitian yang layak untuk dikirim ke konferensi internasional agar bisa ikut seminar. Ini merupakan kewajiban.

‘’Jadi kalau semua aktivitas atau kewajiban dosen bisa dimenuhi tetapi mahasiswa tidak melakukannya. Sarat perlu nya tidak terpenuhi. Jadi itu sangat perlu untuk bisa akreditasi unggul,’’ tegas Gunarso.


Lebih lanjut Gunarso menyatakan, selain akreditasi, dosen dan mahasiswa juga harus memiliki kesadaran untuk menjaga eksistensi dan keberlanjutan kampus. Yakni dengan cara menyampaikan hal-hal baik ke masyarakat luas.


‘’Sampaikan hal-hal positif ke masyarakat di luar sana, agar supaya masyarakat tahu apa saja program program keunggulan kita. Saya kira humas kita sudah sangat aktif untuk menyampaikan, tetapi mungkin tetap tidak banyak yang membaca berita yang disampaikan oleh humas. Jadi mahasiswa saya kira punya peran sangat sentral untuk bisa menginformasikan hal-hal tersebut,’’pungkasnya.


Sementara itu, Prof. Dr. H. Slamet Ahmadi, MM. dalam sambutannya menyampaikan bahwa usia 23 tahun merupakan usia remaja menjadi dewasa. Ini juga sebagai harapan bahwa kampus ini akan semakin menjadi dewasa pula.


Lebih lanjut Ahamadi mengatakan Dies Natalis juga sebagai mengingat sejarah dan tujuan awal lahirnya sebuah lembaga pendidikan. Dalam hal ini, UPB berdiri dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Kebumen.


“Seperti kita ketahui, Visi Universitas Putra Bangsa adalah menghasilkan lulusan yang unggul kompetitif dan berakhlak mulia. Unggul berarti lebih baik dari sebelumnya, lebih baik dari hari kemarin, lebih baik dari bulan kemarin, lebih baik dari tahun kemarin, itu adalah arti unggul yang sederhana,,’’ujarnya.


Prof. Ahmadi mengaku bersyukur UPB tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Artinya UPB masih dijalan yang benar untuk menjadi universitas yang unggul.

Melalui momentum ini Ia berpesan kepada para dosen dan mahasiswa untuk berbuat lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Hal ini sebagai upaya dalam mencapai visi UPB yaitu menghasilkan lulusan yang kompetitif.


‘’Karena lulusan kompetitif hanya dimenangkan oleh orang yang kompeten, orang yang melampaui kompetensi yang bagus. Serta diimbangi dengan akhlak yang mulia,’’Pungkasnya.(*)