Pentas Spektakuler di Rowokele, Sanggar Wonodipuro Gelar Wayang Kulit 2 Dalang 14 Sinden dan 10 Lengger


ROWOKELE, (seputarkebumen.com) - Melestarikan kegiatan budaya dan kesenian tradisional di era digital seperti saat ini merupakan salah satu bentuk tanggungjawab pemerintah dalam upaya terus melestarikan budaya dan kesenian yang dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.

Pemerintah diminta hadir tak hanya untuk melakukan pembinaan tapi juga harus memberikan anggaran yang cukup untuk melakukan pembinaan terhadap kesenian tersebut. Karena, seni dan tradisi tersebut akan hilang jika tidak dijaga di era digital seperti sekarang ini. 

"Momentum apapun, budaya dan kesenian tradisional itu harus ditampilkan. Jangan hanya menampilkan budaya modern tanpa menjawil kesenian tradisional. Dipadukan saja karena saat ini anak muda sukanya musik yang mendayu-dayu. Akan tetapi, tradisi-tradisi seni budaya masyarakat Indonesia tidak hanya Jawa semacam ini dibutuhkan dan harus dijaga," terang Yarianto Caleg DPRD Provinsi Dapil X Jawa Tengah, saat ngobrol usai Pengajian Akbar dan Doa Bersama untuk Pemilu Damai, Kamis (8/2/2024) malam.

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh calon presiden dari Partai Gerindra Bapak Prabowo Subianto terkait seni dan budaya merupakan karakter bangsa yang harus dan wajib dilestarikan keberadaannya sebagai warisan leluhur.

"Saya sebagai kaum milenial, generasi muda ingin terus memberikan perhatian, dukungan dan lestarikan seni dan budaya. Karena siapa lagi kalau bukan kita yg melestarikan budaya kita yang adiluhung mas," katanya.

Sebagai Ketua Sanggar Wonodipuro Petanahan Kebumen, Yarianto caleg muda asli Kebumen ini juga ingin menujukan bahwa dirinya memang berkomitmen untuk ikut nguri-nguri Kebudayaan Jawa, salah satunya Wayang Kulit, selain sebagai tontonan juga tuntunan.

Sebagai bukti nyata, Jumat (9/2/2024) malam ini, dirinya akan menggelar Safari Budaya Sanggar Wonodipuro, Pagelaran Wayang Kulit dengan 2 Dalang, 14 Sinden dan 10 Lengger Calung Banyumas, di Desa Redisari, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. 

"Pagelaran Wayang Kulit 2 Dalang, 14 Sinden dan Pagelaran Lengger Calung Banyumasan akan saya gelar di rumah saya untuk menghibur warga masyarakat Kebumen. Pakai 2 dalang dan 14 sinden 

memiliki makna bahwa pada 14 Februari kita Menang dan Memenangkan Kebumen-Banjarnegara-Purbalingga," jelas Yari.

Calon wakil rakyat dari Partai Gerindra nomer urut 2 yang mewakili daerah pemilihan (Dapil) X, Kabupaten Kebumen, Banjarnegara dan Purbalingga tersebut ingin membangkitkan kembali kejayaan seni budaya jawa seperti di era tahun tahun ’80an. 

Dimana menurutnya, saat itu budaya lokal masih dicintai, terbukti saat ada hajatan ada kuda lumping, jathilan, wayang, dan sebagainya. Sementara saat ini sudah jarang dijumpai pertunjukan tersebut di masyarakat.

"Ini sebuah tantangan yang harus jadi perhatian oleh para pegiat seni di daerah. Juga, bagaimana pemerintah merespon hal itu bahwa seni budaya adat daerah adalah hal penting. Karena, adat dan budaya tersebut sebagai pemersatu bangsa Republik Indonesia," terang Yari.

Yarianto bersama Caleg DPR RI dari Partai Gerindra Dapil VII (Kebumen, Banjarnegara dan Purbalingga) Ir.KRT Darori Wonodipuro siap memberi daya dukung yang kuat untuk mempertahankan budaya bangsa supaya bisa berkembang di era digitalisasi. 

"Mari, bersama-sama mengembalikan kejayaan seni adat budaya Indonesia di era milenial dan digitalisasi saat ini," ajaknya. 

Sebagai caleg DPR RI dan DPRD Provinsi Jateng yang peduli terhadap keberagaman seni dan budaya, Ir.KRT Darori Wonodipuro dan Yarianto menggelar Kesenian Wayang Kulit yang mempertontonkan 2 dalang dan 14 sinden dengan keindahan dan budaya lengger calung Banyumasan.

Keikutsertaan anggota Komisi IV DPR RI dan tenaga ahlinya bersinergai dalam acara ini tidak hanya sebagai bentuk dukungan terhadap seni tradisional, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian warisan budaya bangsa.

Dengan dukungan keduanya diharapkan upaya pelestarian seni dan budaya jawa tradisional semakin mendapatkan perhatian dan dukungan yang lebih luas di tingkat legislatif.(*)