Kesehatan Harta Paling Berharga, Sjaifulloh Percayakan Jaminan Kesehatan Keluarganya Pada Program JKN


Peserta JKN Mochamad Sjaifullah (42) warga Desa Wadasmalang, Karangsambung, Kebumen.(ft SK/ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Mochamad Sjaifullah (42) warga Desa Wadasmalang, Kecamataan Karangsambung, Kabupaten Kebumen menganggap keluarga merupakan harta yang paling berharga yang ia miliki. Oleh karenanya ia pun berusaha untuk menjaga dan melindungi keluarganya termasuk dari risiko sakit. Untuk itu ia memilih Program JKN sebagai jaminan kesehatan keluarganya.

“Sakit merupakan kondisi yang tidak dapat diprediksi oleh siapapun dan bisa datang secara tiba-tiba. Apalagi saya kerjanya jauh di Jakarta Barat sedangkan anak istri tinggal di kampung,” ungkap Sjaifullah.

Baginya, jaminan kesehatan merupakan hal yang sangat penting, karena suatu saat nanti keluarganya sakit seluruh biaya pelayanan kesehatannya dijamin. Ia pun tidak perlu mengeluarkan biaya lebih atau bahkan mengambil dari tabungan yang ia miliki untuk membayar biaya pelayanan kesehatan.

“Daftar JKN ini buat jaga-jaga, nanti jika keluarga tiba-tiba sakit, saya tidak perlu lagi khawatirkan biaya. Kita tahu kalau biaya berobat sekarang saat ini tidaklah murah,” ujarnya.

Saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Kebumen, Selasa (15/08), Sjaifullah mengaku baru saja mendaftarkan dirinya beserta istri dan anaknya sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Ia memilih Program JKN sebagai jaminan kesehatan keluarganya lantaran Program JKN dapat menjamin hampir seluruh penyakit dengan iuran yang menurutnya ringan.

“Sepengatahuan saya, akses pelayanan kesehatan dengan menggunakan Program JKN ini juga mudah. Di desa ada puskesmas ada juga dokter praktik, tapi saya pilih puskesmas karena kebetulan paling dekat ke Puskesmas Karangsambung,” tuturnya.

Meskipun nantinya ia harus membayar iuran setiap bulan, ia mengaku merasa tidak keberatan. Memang ia masih menemui sebagian kecil masyarakat yang beranggapan skeptis terkait Program JKN. Membayar iuran tiap bulan, namun tidak pernah menggunakan, jadi merasa rugi.

Menurutnya itu pemikiran yang sangat keliru dan perlu diluruskan. Sesuai dengan asas gotong royong pada Program JKN, iuran yang nantinya ia bayarkan setiap bulan, akan digunakan untuk membantu biaya pengobatan peserta lain yang sedang sakit. Begitu juga sebaliknya,ketika ia sakit, biaya pengobatannya dibantu oleh peserta yang lain.

“Sebenarnya asas gotong royong ini sudah ada di masyarakat. Ketika tetangga terkena musibah, masyarakat akan bahu membahu membantu, meskipun tidak diundang atau diminta. Inilah yang diadopsi Program JKN dengan lingkup yang lebih luas,” kata Sjaifulloh.

Baginya dengan membayar iuran secara rutin, ia turut membantu dan dapat menjadi ladang amal sedekah. Menurut agama yang ia yakini, dengan banyak berbuat baik maka ia berharap keluarganya dapat terus diberikan kesehatan.

“Tidak ada orang yang mau sakit, niatnya bayar iuran itu untuk membantu saja, maunya ya sehat terus,” ucapnya.

Lebih lanjut, Sjaifullah mengaku sangat puas dengan layanan petugas BPJS Kesehatan Cabang Kebumen. Sewaktu ia baru tiba di Kantor BPJS Kesehatan, satpam langsung mengarahkan untuk pengambilan nomor antrean. Tidak menunggu terlalu lama, ia pun langsung dilayani oleh petugas.

“Petugasnya ramah dan cepat pelayanannya. Penjelasan petugas juga sangat mudah untuk dimengerti,” ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai koki di restoran ini.

Selain petugas, kondisi ruang pelayanan di kantor BPJS Kesehatan juga menurutnya sangat nyaman. Mulai dari lantai, plafon, kaca, meja, dan peralatan terlihat bersih. AC ruangan berfungsi dengan baik sehingga ruangan tidak pengap dan peserta yang berkunjung merasa nyaman.

“Selama ini pernah beberapa kali mengunjungi instansi publik, BPJS Kesehatan merupakan salah satu instansi yang menurut saya sangat baik pelayanannya,” ungkapnya.(*)