Berkah, Nasokha Naik Haji Gratis Tanpa Antri dari Program Yulianto Peduli


Nasokha dan Yulianto foto bersama rombongan Haji Gratis melalui Program Yulianto Peduli.(ft ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Program Yulianto Peduli di Kebumen membawa berkah tersendiri bagi Nasokha (49) warga Desa Adikarso, Kecamatan Kebumen. Pasalnya, tanpa diduga ditengah kesulitan ekonomi yang sedang ia alami, dirinya malah mendapatkan tiket naik haji gratis tanpa antri.

Saat ditemui awak media dirumahnya Nasokha mengaku tidak menyangka kalau dirinya dapat naik haji gratis pada bulan haji tahun 2023 kemarin. Selain belum daftar haji, secara ekonomi usahanya juga sedang bermasalah.

"Pandemi Covid 19 membuat usaha yang saya tekuni mengalami berbagai kendala. Saya pun bangkrut," tuturnya, Senin (7/8).

Nasokha kemudian bercerita awal kisah pertemuannya dengan pengusaha asal Ambal yang sukses di bidang biro haji dan umroh tersebut. Dirinya tak menyangka orang yang baru dikenalnya itu merupakan pendiri Tabung Haji Umroh. 

"Alhamdulillah berkat Program Yulianto Peduli, saya dapat menunaikan rukun Islam kelima yaitu berhaji. Uniknya bisa tanpa antri atau dikenal masyarakat itu haji plus mas," lanjut Nasokha bercerita.

Menurutnya, disaat dirinya mengalami kebangkrutan dalam bisnisnya, dan ditengah carut-marut perekonomiannya, masih diberi kesempatan untuk beribadah haji ke tanah suci. Perkenalannya dengan Yulianto membuat semangat hidupnya kembali tumbuh. 

"Saya sangat bersyukur dan alhamdulilah bisa bertemu dengan Pak Yulianto yang juga caleg DPRD Kebumen asal Ambal. Beliau punya keinginan untuk menjadikan  Kebumen sebagai Kota Haji dan Umroh," tandasnya.

Sementara itu, pimpinan PT Hanan Nusantara Yulianto, saat dihubungi melalui sambungan telepon membenarkan bahwa ia telah menghajikan gratis seorang pria yang tadinya pengusaha namun saat ini sedang mengalami kebangkrutan. 

Founder Tabung Haji Umroh asal Desa Benerwetan, Kecamatan Ambal ini, melalui program menarik dan unik yang ia miliki, bisa mewujudkan impian Nasokha untuk pergi haji meski sedang terkendala masalah ekonomi.

"Kenal Nasokha baru di bulan Mei, dan saya hajikan gratis pada bulan haji kemarin mas. Harapannya, beliau kembali semangat bekerja lebih baik lagi," ucapnya melalui sambungan telepon, Selasa (8/8/2023).

Lebih lanjut, Yulianto menjelaskan konsep Tabung Haji Umroh adalah calon jemaah melaksanakan ibadah umroh terlebih dahulu dengan pembiayaan biaya umroh dilaksanakan usai pulang dari menunaikan ibadah umroh. 

"Program ini akan sangat bermanfaat dan sangat membantu masyarakat. Bagaimana tidak? dengan uang Rp 5 juta saja sudah dapat melaksanakan ibadah umroh. Sisanya dapat dibayarkan setelah pulang umroh" jelasnya. 

Dalam pelaksanaan pembiayaan, menurut Yulianto dirinya memberikan pinjaman kepada peserta maksimal sebesar Rp 25 juta yang peruntukannya khusus bagi pembiayaan umroh.

Program tabung tersebut, menurutnya sangat membantu umat muslim yang hendak menunaikan ibadah Haji dan Umroh. 

"Bagaimana tidak, selain tidak perlu antri lama-lama, biaya pemberangkatan juga dapat dibayar usai menjalankan ibadah," katanya.

Program Yulianto Peduli telah banyak memberikan bantuan nyata yang diberikan. Ini seperti memperbaiki jalan, bantuan ayam untuk masyarakat. Bahkan, menggratiskan naik haji Nasokha dan temannya.

"Untuk membangun itu saya banyak menghajikan orang dan membagikan umroh gratis. Hampir setiap minggu saya bagi-bagi itu. Misal, kepada para kyai kampung yang tidak punya kemampuan finansial tapi memiliki santri banyak, cukup berpengaruh kita umrohkan, kita kasih haji," lanjut Yulianto.

Secara dakwah, melalui program Yulianto Peduli ini saya ingin membangkitkan kembali semangat seseorang yang sedang putus asa, bisa kembali semangat. Meski banyak kendala masalah hidup seperti beban hutang, harus tetap semangat. 

"Banyak yang datang ke saya pengin mengakhiri hidupnya karena terlilit hutang, ingin bunuhdiri. Jadi harapan saya agar mereka bisa kembali menjadi orang yang baik, menjadi kaum yang lebih baik, harapan saya seperti itu," harapnya. 

Makanya gelar saya itu bukan kyai haji mas. Gelar saya di Jawa Timur, diberi gelar oleh Pondok Rangkas Kyaine Haji. 

"Jadi kalau urusan orang berumroh, berhaji takon mbe aku (tanya sama saya). Tapi kalau urusan orang mau ngaji jangan tanya sama saya, bukan makom saya mas," pungkasnya.(*)