Turmi Rasakan Manfaat dan Layanan BPJS Kesehatan tanpa Diskriminasi


Turmi warga desa Karangpoh kecamatan Pejagoan.(ft SK/ist)
KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program yang dihadirkan Pemerintah untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat. Dengan adanya program JKN, diharapkan masyarakat tidak mengalami kesulitan menanggung biaya pengobatan saat hendak mengakses pelayanan kesehatan.

Seperti yang dialami Turmi (40), warga Desa Karangpoh Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen yang merasakan langsung manfaat dari program JKN. Turmi sapaan akrabnya, merupakan peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang terdaftar bersama dengan suami dan kedua anaknya.

“Alhamdulillah mas selama ini sudah berulang kali terbantu program JKN ini. Saya ingat waktu anak saya dan suami bergantian rawat inap karena muntaber. Terakhir satu bulan yang lalu saat lahiran anak kedua di Puskesmas Pejagoan. Biaya pengobatan dijamin seluruhnya oleh JKN,” ujar Turmi yang sehari-hari bekerja sebagai asistan rumah tangga ini pada Jumat, (01/06).

Turmi mengaku selama ia mengandalkan program JKN untuk pengobatan keluarganya, tidak pernah sekalipun ia mendapatkan perlakukan berbeda dengan pasien umum. Petugas rumah sakit yang melayaninya selalu ramah, cepat tanggap dan tidak membeda-bedakan antara pasien satu dengan pasien lainnya. Bahkan saat dia memanggil perawat ke ruangan karena ada kendala pada selang infus anaknya, perawat datang dengan cukup sigap.

“Memang ada slentingan yang mengatakan kalau pake JKN akan dipersulit, petugasnya juga jutek, kamar inap penuh dan keluhan lainnya. Tapi alhamdulillah hal itu tidak saya alami, justru malah sebaliknya,” kata Turmi.

Turmi mengatakan selama ini tidak mendapatkan kendala apapun saat hendak mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Proses pengurusan administrasi di puskesmas sangat mudah, cepat dan tidak ribet. Apalagi saat ini semakin praktis dengan hanya menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Kartu Keluarga (KK) saja saat di loket pendaftaran. Ia juga tidak lagi diminta fotocopi KTP, KK atau berkas lainnya.

“Kemarin saat urus lahiran anak kedua saya, karena kondisi panik jadi semua dokumen ketinggalan di rumah termasuk kartu JKN. Tapi petugas Puskesmas Pejagoan hanya minta nunjukin KTP saja. Pas kebetulan ada foto KTP di HP suami, jadi sangat bersyukur tidak perlu balik kerumah ambil dokumen,” cerita Turmi.

Turmi menerangkan, kebutuhan perlindungan kesehatan dewasa ini sangatlah penting. Ia mengaku sangat bersyukur karena sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Baginya, manfaat yang didapatkan lebih dari yang dibayangkan. Berdasarkan pengalamannya, tidak ada iur biaya atau tambahan biaya yang diminta oleh pihak Puskesmas Pejagoan. Mulai dari pendaftaran, konsultasi dokter, pelayanan obat sampai pemeriksaan di laboratorium. Terlebih lagi ia tidak perlu membayar iuran tiap bulan

“Kalau tidak terdaftar JKN, mungkin saya tidak tahu darimana mencari uang untuk membayar biaya pengobatan keluarga saya selama ini. Sekarang sudah tidak perlu lagi pusing kalau keluarga butuh pengobatan,” ungkapnya.

Berdasarkan pengalaman pribadinya ia pun sering menjelaskan kepada warga di sekitar rumahnya mengenai pentingnya terdaftar program JKN. Menurutnya, masih banyak warga desa yang belum mengetahui besarnya manfaat dari program JKN. Bahkan masih ada warga yang acuh dan seolah tidak peduli tentang jaminan kesehatan. Untuk masyarakat kelas menengah kebawah seperti dirinya, memiliki jaminan kesehatan sangatlah penting. Tidak semua orang memiliki tabungan atau cadangan dana yang cukup untuk kebutuhan yang tidak terduga seperti biaya pengobatan yang saat ini tidaklah murah.

“Kalau belum pernah sakit dan dirawat di rumah sakit, ya tidak bisa merasakan pusingnya mikirin biaya. Belum selesai cari biaya untuk rumah sakit, harus cari akal juga buat akomodasi dan transportasi selama dirawat,” kata Turmi.(*)