KULONPROGO - (seputarkebumen.com) - Sumber daya bambu yang melimpah di Dusun Kisik Desa Banjararum Kulon Progo Yogyakarta menggugah sejumlah mahasiswa untuk menggelar pelatihan kerajinan bambu kepada PKK setempat. Kegiatan bertajuk Pelatihan Kerajinan Anyaman Bambu Berbasis Konservasi dan Kearifan Lokal Sebagai Upaya Menumbuhkan Life Skill ini digagas 10 orang mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG Prajabatan) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Minggu (21/5/2023).
Disampaikan salah seorang mahasiswa PPG Prajabatan Restu Sulanjar, program pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah yaitu pohon bambu di setiap lingkungan rumah warga. Sebelumnya pohon bambu di sekitar lingkungan Dusun Kisik hanya dijual batangan dengan harga Rp 5000/batang.
"Dengan adanya pelatihan anyaman ini diharapkan akan memberikan nilai guna lebih akan pohon bambu yang jika diolah dengan baik dapat dirubah menjadi kerajinan yang bernilai guna," terang Restu.
Pelatihan kerajinan berbahan dasar bambu, lanjut Restu Sulanjar, merupakan pendidikan informal yang sangat berguna. Selain karena mampu memberikan pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat, kegiatan ini diharapkan mampu memanfaatkan sumber daya alam berupa bambu untuk membuka peluang usaha.
Mahasiswa PPG Prajabatan lainnya, Kartika Eka Nugraha mengatakan, tujuan dari pelatihan bag ibu PKK di Dusun Kisik ini antara lain untuk menumbuhkan kreatifitas dan kebiasaan baru pengolahan dari pohon bambu. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan mitra dari Desa Wisata Kerajinan Bambu Brajan, Kabupaten Sleman yang mewakilkan dua orang pelatih untuk memberikan sosialisasi awal dan pelatihan dasar anyaman berbahan dasar bambu.
"Kelompok kami beranggotakan 10 orang mahasiswa PPG Prajabatan dengan Dosen Pembimbing yaitu Shanta Rezkita MPd dosen PPG Prajabatan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. Kami semua ikut terlibat dalam pelatihan kerajinan anyaman bambu ini," rincinya.
Adapun sasaran dari pelatihan ini adalah kelompok ibu PKK RT Dusun Kisik, Desa Banjararum, Kulon Progo. Pelatihan diikuti 20 orang yang merupakan perwakilan dari tiap RT di Dusun Kisik. Selanjutnya dengan di adakanya program pelatihan ini diharapkan dusun kisik bisa menjadi salah satu sentra kerajinan dari Bambu di Kabupaten Kulon Progo.
"Kegiatan ini juga kami selenggarakan guna memenuhi tugas mata kuliah MK Projek Kepemimpinan II," pungkas Kartika Eka Nugraha. (*)