![]() |
Devi warga Banjarnegara peserta JKN saat mendatangi kantor BPJS Kesehatan.(ft SK/ist) |
Dengan hadirnya program ini telah banyak masyarakat yang merasa terbantu. Tidak terkecuali Devi Nur Aini (16), warga Krandegan Banjarnegara, peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah Banjarnegara sebagai Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Devi bercerita telah memanfatkan Program JKN untuk mendapatkan layanan kesehatan ketika mengalami musibah keguguran. Kejadian pilu ini bermula dari ia terpeleset di kamar mandi. Saat itu usia kandungannya baru beranjak 4 bulan.
“Awalnya saya mau mandi karena hendak pergi ke suatu tempat. Eh malah kepleset. Saat itu saya tidak merasa terlalu kesakitan, cuma terasa nyeri di kaki. Saya kemudian mencoba berdiri,” kata Devi (12/04).
Ia lantas mengurungkan niat untuk pergi dan beranjak ke kamar untuk beristirahat. Selepas itu, ia tertidur. Namun betapa terkejutnya Devi ketika bangun sudah banyak darah di daster yang ia kenakan, bahkan darah menjalar hingga ke kaki.
“Melihat banyak darah saya panik. Saya lalu buru-buru dilarikan keluarga ke puskesmas terdekat. Sesampainya disana dokter bergegas memeriksa keadaan saya. Dengan berat hati Dokter menyampaikan bahwa diagnosa awal saat itu saya mengalami keguguran. Saya pun dirujuk ke RSUD Hj Anna Lasmanah dengan pertimbangan medis oleh dokter,” imbuhnya.
Dengan berbekal JKN Devi mendapatkan penanganan lanjutan berupa tindakan kuret di RSUD Hj Anna Lasmanah. Setelah itu ia menjalani perawatan opname selama beberapa hari di rumah sakit.
“Setelah kuret itu kondisi saya masih belum stabil. Rasanya masih pusing dan lemas serta pandangan belum fokus. Saya masih mengalami pendarahan. Oleh karena itu selama beberapa hari saya menjalani rawat inap untuk memulihkan kondisi kesehatan. Untungnya selama menjalani masa perawatan saya didampingi keluarga,” tuturnya.
Meski sedih kehilangan calon anak pertama di usia kehamilan yang tergolong masih muda, Devi mencoba untuk kuat dan bertahan. Tentunya hal ini berkat keluarga yang senantiasa mendampinginya dan menguatkannya.
“Sedih tapi mau bagaimana lagi. Karena sudah terjadi saya cuma bisa ikhlas. Semoga ada hal baik di masa depan,” lanjutnya.
Ia mengaku selama menjalani perawatan di rumah sakit mendapat pelayanan yang baik layaknya pasien lainnya. Menurutnya tidak ada perbedaan perlakuan antara pasien JKN dengan pasien Umum. Semua mendapat penanganan kesehatan memadai sesuai dengan kebutuhan medis masing-masing.
“Dokter dan perawat menangani saya dengan baik. Kondisi saya selalu dipantau dan dicek perkembangannya. Pelayanannya pun terbilang sigap dan cepat dalam memenuhi kebutuhan pasien. Selain itu petugasnya ramah-ramah. Pokoknya sudah seperti saudara sendiri. Saya senang atas pelayanan disini. Saya bisa beristirahat dengan nyaman selama di rumah sakit,” ujar Devi bersyukur.
Selain itu ia juga bersyukur karena Program JKN telah membantunya menuntaskan permasalahan perihal biaya perawatan dan pengobatan. Ia yang hanya ibu rumah tangga dan suaminya yang bekerja sebagai tukang cor bisa tenang karena semua biaya telah ditanggung Program JKN. Bahkan tidak sepeser pun rupiah yang harus ia keluarkan.
“Saya sangat lega dan bersyukur dengan adanya Program JKN ini. Saya dan keluarga tidak perlu pusing memikirkan biaya perawatan dan pengobatan. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah mengelola Program JKN. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang telah memastikan saya dan keluarga mendapat jaminan kesehatan dengan didaftarkan sebagai peserta JKN,” kata Devi.
Ia tidak bisa membayangkan betapa sulitnya memenuhi biaya tagihan rumah sakit tanpa memiliki Program JKN. Apalagi diri dan keluarganya berasal dari masyarakat yang kurang mampu. Hal ini menambah keyakinan Devi bahwa Program JKN menjadi bukti nyata negara hadir memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat. Selanjutnya ia berharap program ini bisa terus berkesinambungan dan memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat.(*)