Mahasiswa KKN UNS di Kutowinangun Sulap Kulit Melinjo Jadi Teh Bernilai Ekonomis


 KUTOWINANGUN (seputarkebumen.com) - Potensi melinjo yang melimpah di Desa Pesalakan, Kutowinangun, Kebumen dilirik mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Buah dari tanaman melinjo ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, namun di desa ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

“Pada umumnya, tanaman melinjo hanya dimanfaatkan bagian daun atau bijinya yang diolah menjadi emping, tepung, atau biskuit. Sedangkan kulitnya hanya digunakan sebagai campuran sayur atau dibuang menjadi limbah,” terang mahasiswa KKN 316 UNS, Anita Nurul Apriliana, Rabu (27/7/2022).

Melihat potensi ini, 9 mahasiswa UNS yang tengah melaksanakan KKN Tematik Integratif ini menggelar kegiatan sosialisasi dan praktek pembuatan teh melinjo di Gedung Posyandu Desa setempat.

“Pemanfaatan kulit melinjo menjadi teh dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan nilai jual melinjo dan berpotensi menjadi produk untuk menurunkan kadar asam urat,” lanjut Anita didampingi rekan KKN 316 UNS.

Sedikitnya 30 orang dari unsur PKK Desa Pesalakan, Karang Taruna, dan pelaku UMKM setempat antusias mengikuti acara ini.


Kulit melinjo, lanjut Anita, ternyata memiliki komponen berupa asam askorbat, tokoferol, flavonoid, saponin, dan polifenol yang memiliki aktivitas antioksidan dan berpotensi sebagai inhibitor xantin oksidase yang merupakan senyawa dalam proses pembentukan asam urat.

“Sedangkan kandungan polifenol merupakan salah satu senyawa penyusun teh yang berperan penting dalam pembentukan karakter teh. Dari segi citarasa, sama seperti teh pada umumnya namun aroma dan rasa khas melinjo,” tandasnya.

Kegiatan diakhiri dengan minum bersama teh kulit melinjo bersama dan foto bersama. (*)