Ketua PCNU Menilai Bupati Kebumen Orangnya Demokratis dan Pemerintahan Berjalan On The Track


 Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Mohamad Dawamudin Masdar.(ft sk/ist)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Mohamad Dawamudin Masdar kurang setuju dengan anggapan yang menyebut Bupati Kebumen Arif Sugiyanto sebagai sosok pemimpin yang anti kritik atau bahkan otoriter. Ia tidak melihat hal itu ada dalam dirinya.

Dawam mengatakan, selama ini pihaknya kerap diajak musyawarah oleh Bupati dalam kaitannya membahas belbagai kebijakan publik. Misalnya soal kebijakan pemberian nama jalan dan penerapan jalan satu arah. Pemerintah tetap mengajak ormas seperti NU dan Muhammadiyah untuk berdiskusi.


"Pada saat perubahan nama jalan kami dari PCNU diundang untuk diskusi. Awalnya jalan Kutoarjo disisi timur kota Kebumen akan diberi nama jalan Wahid Hasyim. Itu usulan pemerintah. Tapi saya bilang waktu itu, baiknya jangan Wahid Hasyim, karena Wahid Hasyim itu anak KH. Hasyim Asya'ri. Kalau Kebumen sebelah barat saja diberi nama KH. Ahmad Dahlan, maka akan lebih baik di situ juga dikasih nama KH. Hasyim Asy'ari. Jadi sama-sama pendiri NU, dan Muhammadiyah. Keduanya pahlawan nasional," ujar Dawam saat ditemui di Kebumen, Minggu (16/1/2022).


"Kemudian usulan kami diterima, dan sekarang jadi nama KH Hasyim Asy'ari. Jadi saya kira kalau anti kritik nggaklah. Itu buktinya masukan kami diterima. Sejauh ini masih demokratis," tambah Dawam.

Dawam sendiri melihat kebijakan bupati dalam pemberian nama jalan baru dan dan penerapan jalan satu arah merupakan produk yang bagus. "Terlepas pro kontra di lapangan. Tapi saya melihat itu sebuah produk yang bagus. Karena pemberian nama jalan KH. Hasyim Asy'ari dari nama jalan Kutoarjo itu kan bagus," tuturnya.

Kemudian ada lagi jalan KH. Ahmad Dahlan, dr. R. Moehiman yang merupakan dokter pertama Kebumen itu juga sebagai produk, dianggap bagus. Belum lagi jalan Soekarno-Hatta sang proklamator. Menurut Dawam, sebagai produk, kebijakan pemerintah untuk pemberian nama jalan itu bagus karena mengingatkan masyarakat kepada para pahlawan.


"Kalau secara produk saya katakan itu bagus. Kebumen ini kan dikenal kota santri, maka harus ada jalan yang mewakili tokoh agama atau ulama. Ada KH. Hasyim Asy'ari, KH. Ahmad Dahlan itu kan bagus. Kemudian ada nama Ki Brodonolo yang merupakan bupati pertama. Ini kan bagus yang sebelumnya tidak ada, sekarang ada untuk mengenang sejarah tokoh Kebumen," jelasnya.

Demikian juga jalan satu arah, menurut Dawam, tidak ada hal yang perlu dipersoalkan. Jalan satu arah telah menjadikan jalan di Kebumen terlihat lebih besar, dan tidak lagi macet. "Ini kan soal kebiasaan saja, nanti masyarakat lama-lama juga bisa menyesuaikan," singkatnya.

Dalam satu tahun ini, Dawam melihat pemerintahan Kabupaten Kebumen di bawah komando Bupati Arif sudah on the track. Kepedulian bupati terhadap dunia pesantren juga sudah diwujudkan dengan adanya program pemberian santuan dan beasiswa bagi para santri. Program pemerintah juga banyak di pusatkan di pesantren.

"Seperti pengobatan gratis dari rumah sakit, vaksinasi, dan juga pemberian santunan dan beasiswa juga sudah banyak diberikan oleh pemerintah untuk para santri. Perhatiannya dalam hal keagamaan itu ada," terang Dawam.

Begitu juga soal infrastuktur, Dawam melihat kinerja Bupati sudah cukup bagus. 6 jembatan, 7 rumah sakit, 2 pasar modern, 1 sekolah, dan RMU, serta perbaikan beberapa ruas jalan sudah dibangun dan dikerjakan di tahun 2021. Jika ada pihak yang merasa kurang puas, Dawam minta untuk dimaklukmi karena ada Covid-19, semua daerah merasakan hal yang sama, anggaran banyak dipotong untuk Covid-19.

Tak lupa Dawam juga memberikan masukan kepada pemerintah dalam hal ini Bupati agar tetap selalu mengayomi seluruh elemen masyarakat. Ia pribadi punya usulan agar guru agama di SD ditambah kuotanya. Menurutnya, saat ini banyak SD yang kekurangan guru agama, sehingga perlu sekali ada penambahan.(*)