DPRD Dorong Hadirnya Industri Berbasis Agrobisnis yang Ikonik di Kebumen



Anggota Komisi B DPRD Kebumen Miftahul Ulum saat jumpa pers di gedung DPRD (ft sk/kpk)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Kehadiran shrimp estate di Kebumen diharapkan dapat membawa dampak baik dunia dalam industri. Kawasan industri perikanan terpadu tersebut diharapkan dapat memicu munculnya industri agrobisnis lain di Kebumen. Hal itu tentu diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.

Anggota Komisi B DPRD Kebumen Miftahul Ulum mengatakan, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kebumen fokus dalam sektor pertanian. Dalam hal ini tentu pertanian dalam pandangan luas. Namun sejauh ini, industri berbasis agrobisnis belum muncul meskipun potensinya luar biasa.

Kemarin RPJPDnya Kebumen, sejahtera berbasis agrobisnis tapi pemanfaatan alam dan masyarakat selama ini masih minim," katanya, Rabu (22/12/2021) saat Jumpa pers Perubahan Perda RTRW Kebumen.

Menurut Gus Miftah, sapaan Miftahul Ulum, fokus RTRW Kebumen kini untuk pertanian dan pariwisata. RTRW tersebut juga nantinya mengakomodir agenda nasional seperti pembangunan Jalan Tol, JJLS dan juga agenda provinsi. “Saat ini persetujuan (persetujuan perubahan Perda RTRW) sudah dikirim ke Kementerian ATR, nantinya ada pembahasan linsek di pusat," imbuhnya.

Mengenai industri agrobisnis, Gus Miftah menyebut beberapa program sejauh ini sudah mengarah kesana. Salah satunya perbaikan infrastruktur jalan sebagai salah satu sarana untuk menggerakkan roda perekonomian di wilayah Kebumen.  "Pembangunan infrastruktur dan ekonomi menjadi tanggung jawab bersama antara eksekutif dan legislatif," jelasnya.

Disisi lain, pemberdayaan masyarakat dalam hal peningkatan kapasitas UMKM juga penting dilakukan. Ia mencontohkan di wilayah Kebumen Utara, hasil pertanian singkong cukup melimpah. "Menunggu singkong panen itu sekitar 8 bulan. Dan panennya, perkilogram hanya Rp 1.000 sampai Rp 1.500," tegasnya.

Bagi politisi senior PKB Kebumen tersebut, pemerintah perlu mendorong produk olahan yang memiliki nilai jual. Dengan demikian, masyarakat bukan saja menikmati hasil pertanian tetapi juga nilai tambahnya dari produk pertanian tersebut.  "Kita perlu membuat industri berbasis agrobisnis yang ikonik di wilayah Kebumen,” ucapnya. (*)