KEBUMEN, (seputarkebumen.com)-Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat memang telah memberikan dampak ekonomi kepada para pelaku usaha, baik itu UMKM atau pedagang kaki lima. Termasuk sektor jasa transportasi, dan pengguna jasa lainnya. Karena banyak di antara mereka yang harus tutup usaha.
Menyadari hal itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan bakal memberikan bantuan langsung tunai atau BLT kepada masyarakat yang terdampak. Sebelumnya Bupati sudah memberikan bantuan kepada 3.000 pedagang kaki lima yang berjualan di semua alun-alun Kebumen.
"Pedagang di alun Kebumen, Karanganyar, Gombong, Kutowinangun, Prembun sudah kita minta tutup. Tapi kita juga sudah berikan mereka BLT sebesar Rp750 ribu. Bantuan sosial itu akan kita tambah atau perluas lagi," ujar Bupati usai meninjau Program Vaksinasi di Kejaksaan Negeri Kebumen, Selasa (13/7).
"PKL di jalan Protokol juga kita untuk minta libur. Kita akan berikan bantuan. Termasuk para sopir angkot yang masuk ke kota sekaligus kernetnya, kita juga minta libur kita akan kasih bantuan. Begitu juga juru parkir, tukang potong rambut, semua nanti akan kita kasih BLT," kata Bupati menambahkan.
Saat ini pemerintah tengah mendata siapa saja yang bakal menerima BLT, sesuai kriteria tersebut. Mereka yang sudah terdaftar akan mendapat bantuan melalui bank ke rekening masing-masing untuk memastikan tidak ada potongan.
"Insya Allah untuk penguatan perekonomian kita akan bantu 5.000 UMKM selesai tanggal 20 nanti. Bantuannya berupa uang. Sumber dananya kita ambil dari anggaran pemerintah yang sudah direfokusing," ucap Bupati.
Bagi para UMKM yang ingin mengajukan bantuan kata Bupati bisa berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan, dan Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. "Silakan bisa koordinasi ke dinas terkait," tambahnya.
Adapun untuk program vaksinasi, Bupati terus mengupayakan agar kuota vaksin untuk Kebumen ditambah. Ia melihat antusias masyarakat untuk vaksin begitu tinggi. Seperti di Kejari, 800 vaksin yang disediakan langsung habis diserbu masyarakat. (Kmnf/sk)