Genjot Minat Siswa Pelajari Matematika, SD di Kebumen Gunakan Metode Discovery Learning


 BULUSPESANTREN,(SeputarKebumen.com) - Rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas II SDN Tambakrejo Buluspesantren pada mata pelajaran matematika, mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terapkan metode Discovery Learning. Metode ini adalah metode mengajar yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui tidak melalui pemberitahuan, tetapi ditemukan sendiri.

Menurut Farida Nurrokhmah, matematika di SD hanya memperhatikan hasil akhir, tidak memperhatikan proses berpikir dalam menanamkan konsep yang diajarkan dalam pembelajaran Matematika, khususnya tentang pecahan. Guru masih lebih cenderung menggunakan ceramah dan menyuruh siswa mengerjakan tugas soal–soal latihan dibandingkan dengan penanaman konsep.

"Hasil pembelajaran Matematika khususnya tentang pecahan di SDN Tambakrejo masih rendah. Hasil belajar yang dicapai siswa tersebut tidak hanya disebabkan oleh  siswa, tetapi bagaimana cara guru menyampaikan pembelajaran," terang Farida.

Lebih lanjut Farida menyatakan apa yang ia dan dua rekannya lakukan adalah agar siswa menyenangi mata pelajaran matematika. Menurutnya, guru harus dapat menyajikan materi-materi pelajaran menjadi sesuatu hal yang menarik bagi peserta didik. Dengan kemasan yang menarik, diharapkan peserta didik memiliki motivasi atau dorongan untuk mengetahui lebih jauh apa yang disajikan oleh gurunya.

"Salah satu model pembelajaran yang dapat diusung oleh guru adalah discovery learning," ujarnya.

Dalam penelitian yang dilakukan, penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Tambakrejo pada mata pelajaran matematika tentang pecahan. Hasil penelitian menunjukkan pada kondisi awal diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa sebesar 63,5 yang menunjukkan kategori belum tuntas.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata untuk kondisi awal diperoleh skor rata-rata motivasi belajar siswa sebesar 56% yang menunjukkan kategori kurang termotivasi. Setelah dilakukan tindakan oleh peneliti dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning, pada siklus I diperoleh skor rata-rata sebesar 64%, skor tersebut menunjukkan kategori cukup termotivasi," rinci Farida lagi.

Peningkatan motivasi belajar siswa didasari dengan penggunaan model pembelajaran discovery learning dilihat dari berbagai aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama pembelajaran menggunakan zoom meeting dan WhatsApp. Adapun unsur yang diteliti mencakup menyelesaikan tugas tepat waktu, merespon setiap pertanyaan guru, dan memecahkan persoalan yang ada.

"Dari 20 siswa kelas II SD Negeri Tambakrejo, setelah melakukan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning mengalami peningkatan motivasi belajar. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik ketercapaian motivasi belajar siswa dari data observasi dan kuesioner yang kami sebar," Farida menandaskan.

Untuk diketahui, metode belajar Discovery Learning sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wanti Marsila (2019) mahasiswi Universitas Bengkulu Jurusan Pendidikan Fisika dengan judul “Upaya Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika melalui Penggunaan Model Discovery Learning Berbantuan Lembar Kerja Peserta Didik” hasil yang di dapat dari penelitian tersebut masuk ke dalam kategori baik. Peningkatan tersebut dapat dilihat melalui siklus yang telah dilaksanakan. Pada siklus I motivasi belajar siswa sebesar 30,5 siklus II mencapai 35, sedangkan siklus III sebesar 39,5. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut diikuti dengan peningkatan pencapaian KKM 55%, sedangkan pada siklus II seluruh siswa telah 100% mencapai KKM. Peningkatan nilai tersebut membuktikan adanya peningkatan yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar pada siswa kelas X MIPA 2 SMAN 4 Kota Bengkulu.

Selain penelitian dari Wanti Marsila, hal ini juga dikuatkan penelitian yang dilakukan oleh I Putu Budiariawan dengan judul “Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Kimia”. Hasil yang di dapat dari penelitian tersebut adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan dibuktikan dengan besarnya koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,391, dimana r hitung lebih besar dibanding r tabel yang telah ditentukan (sebesar 0,229)sehingga Hipotesis Nol (Ho) ditolak. (SK/Kpk/pF)