KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Tak ingin peristiwa tragis ledakan mercon atau petasan yang menewaskan empat korban jiwa terulang. Pemerintah Desa Abean, Kecamatan Mirit berencana membuat satu Peraturan Desa (Perdes) yang mengatur tentang mercon.
Kepala Desa Abean Tarsono mengatakan, menjadi pembelajaran aparat pemerintah desa untuk lebih ketat mengawasi peredaran mercon. Tak hanya itu, langkah ini dinilai menjadi bagian penting untuk menciptakan kondusifitas lingkungan terlebih menjelang perayaan hari besar umat islam.
“Agar kejadian serupa tidak terulang dikemudian hari. Kami akan membuat Perdes dimana didalamnya mengatur terkait mercon,” jelasnya, Jumat (14/5/2021).
Sebelumnya, Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19), dan Sugiyanto (23) meninggal akibat ledakan mercon yang sedang dibuat menjelang waktu berbuka puasa atau satu hari sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 hijriyah.
Tak berselang lama, Rio Dwi Pangestu (22) juga turut meninggal setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Prembun akibat luka bakar yang dederitanya. Para korban diketahui meninggal dengan kondisi luka bakar serius disekujur tubuh.
Rio menambah deretan korban tragedi petasan maut yang terjadi di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit pada Rabu, (12/5) sore. Dengan begitu, jumlah korban meninggal kini menjadi empat orang.
Selain empat korban meninggal, dalam peristiwa nahas itu juga terdapat korban lain yang mengalami luka-luka. Mereka adalah Bambang priyono (29), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna.
Diketahui, petasan meledak akibat keteledoran salah satu korban yang sedang meracik serbuk petasan sembari merokok. Atas peristiwa itu, rumah milik Untung (55) rusak parah. Tampak bagian depan rumah dan tembok rusak, sedangkan jendela dan atap rumah turut hancur. (hfd)