Innalillahi, Korban Tragedi Petasan Maut di Mirit Bertambah Satu Orang


KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Rio Dwi Pangestu (22) menambah deretan korban tragedi petasan maut yang terjadi di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit pada Rabu, (12/5) sore. Dengan begitu, jumlah korban meninggal kini menjadi empat orang.

Rio meninggal setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Prembun. Sementara para korban diketahui meninggal dengan kondisi luka bakar serius disekujur tubuh.

Sebelumnya, Muhammad Taufik Hidayat (27), Rizky (19), dan Sugiyanto (23) dinyatakan meninggal akibat ledakan petasan yang sedang dibuat menjelang waktu berbuka puasa atau satu hari sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442 hijriyah.

"Kami turut berbela sungkawa atas kejadian ini. Sebenarnya kejadian seperti ini sudah kita antisipasi melalui Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan atau KKYD dengan sasaran Petasan," jelas AKBP Piter, Kamis (13/5/2021).

Selain empat korban meninggal, dalam peristiwa nahas itu juga terdapat korban lain yang mengalami luka-luka. Mereka adalah Bambang priyono (29), Alib (24), Irwan (25) dan Ratna.

Hingga kini, jajaran dari Polres Kebumen bersama Tim Labfor Polda Jateng telah melakukan olah TKP untuk menggali informasi untuk mengetahui data lebih lanjut dari peristiwa yang menggemparkan masyarakat Kebumen tersebut.

Ditempat sama, Dir Binmas Polda Jateng Kombes Pol Lafri terlihat meninjau langsung proses olah TKP lanjutan didampingi Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama. Terlihat beberapa barang bukti di lapangan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam plastik oleh Tim Labfor Polda Jateng.

Diketahui, petasan meledak saat para korban tengah meracik di emperan rumah. Atas peristiwa itu mengakibatkan rumah milik Untung (55) rusak parah. Tampak bagian depan rumah dan tembok rusak, sedangkan plafon hancur. (sk/kpk/hfd)