Uji Coba PTM di Kebumen Pupus Terganjal Restu Pemkab

Foto : Petugas SMAN 1 Kebumen melakukan simulasi jelang uji coba PTM dengan penyemprotan uap disinfeksi di ruang kelas. (SK/Hafied)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Harapan besar sejumlah sekolah untuk melaksanakan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pupus setelah terganjal izin dari Pemerintah Kabupaten Kebumen.

Melalui surat resmi Nomor 421/309, Bupati Kebumen memberikan alasan tak merestui pelaksanaan PTM untuk tingkat SMP/SMK/SMA di Kebumen, antara lain pertimbangan masih ada sedikitnya 117 kasus covid aktif yang tersebar di 19 kecamatan.

Menanggapi hal itu, Kepala SMAN 1 Kebumen, Rachmat Priyono mengaku kecewa dengan kebijakan Pemkab Kebumen tentang larangan PTM tanpa ada koordinasi dan musyawarah terlebih dulu. Dilain sisi, sejauh ini pihaknya telah mempersiapkan dengan matang sesuai himbauan dinas terkait.

“Kalau rasa kecewa pasti ada, tapi kita ya tetap manut aja. Kita dikasih info tidak boleh itu awal bulan, isi suratnya berupa larangan. Sebenarnya tahun lalu di bulan September 2020 kami sudah siap,” jelasnnya, baru-baru ini.

Rachmat menyebutkan, ada 4 sekolah di Kebumen yang dipercaya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk melaksanakan PTM yang sedianya dilaksanakan 5 -16 April, yakni SMAN 1 Kebumen, SMKN 2 Kebumen, MAN 1 Kebumen serta SMPN 1 Kebumen.

Dijelaskan, adanya diberlakukan uji coba PTM akan membentuk pola pembelajaran di sekolah meski ditengah pandemi Covid-19, serta sebagai sarana edukasi dan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan disetiap aktifitas.

“Karena kita belum tahu kapan pandemi berakhir, maka harus ada uji coba untuk mendapatkan role model pembelajaran yang aman baik guru, karyawan dan siswa.  Sehingga kita akan menemukan proses pembelajaran di era baru,” paparnya.



-       Persiapan Matang

Sederet persiapan yang telah dilakukan SMAN 1 Kebumen menjelang uji coba PTM, seperti memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung, menentukan prosedur pelaksanaan PTM secara ketat hingga tahapan evaluasi secara periodik.

“SOP harus diterapkan dan disiapkan, mulai dari keberangkatan, pembelajaran dan kepulangan siswa. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan kita akan evaluasi secara harian ke provinsi,” kata Rachmat.

Tak hanya itu, sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan PTM pihaknya juga telah melakukan jejak pendapat kepada wali murid. Hasilnya, dari 1089 wali murid sebanyak 98 persen menghendaki pembelajaran tatap muka.

“Kita sudah melakukan quisioner untuk PTM, ketika tidak setuju tetap melajutkan sekolah online. Sekolah tidak akan mencoba sebelum ada uji coba, karena kita belum tahu pembelajaran yang tepat seperti apa,” ucapnya.

Masih kata Rachmat, gambaran pola pelaksanaan selama uji coba PTM, SMAN 1 Kebumen akan memberlakukan hanya pada siswa kelas X sejumlah 100 siswa dengan pembagian 10 siswa per kelas. Sementara alokasi waktu pembelajaran dibatasi hanya 120 menit waktu efektif.

-       Pemkab Kebumen Prioritaskan Belajar Daring

Sebelumnya, Bupati kebumen, Arif Sugiyanto menyampaikan pelaksanaan PTM masih akan dilakukan secara daring mengingat angka sebaran Covid-19 di Kebumen dinilai masih cukup tinggi.

“Persebaran Covid-19 masih cukup melebar, maka kami Pemerintah Kabupaten Kebumen belum mengijinkan untuk sekolah tatap muka baik itu SD, SMP, maupun SMA,” jelas Arif.

Meski demikian, pihaknya akan melakukan kajian secara mendalam sebagai dasar mengeluarkan kebijakan PTM di Kebumen.

“Insyaallah akan kita kaji terus selama periode ramahan nanti dan diharapkan syawal kita sudah bisa melaksanakan sekolah tatap muka,” imbuhnya. (hfd)