KLIRONG - (seputarkebumen.com) Direktur Pertamina Fondation Agus Mashud S. Ansgari memprediksi Konservasi Penyu Kalibuntu yang ada di Desa Jogosimo, Kecamatan Klirong kedepan akan menjadi research center. Terlebih, area tersebut merupakan konservasi penyu mandiri satu-satunya di Jawa Tengah yang mendapat legalitas hukum melalui SK langsung dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.
Hal itu disampaikan oleh Agus saat melakukan kunjungan ke area Konservasi Penyu Kalibuntu bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, Sekda Kebumen Ujang Sugiono, Kepala Disperkim LH Kebumen serta jajaran Forkopimcam Kecamatan Klirong, Sabtu (03/04).
"Keren, luarbiasa banget tour ke Kalibuntu. Penangkaran penyu ini kedepan saya bayangkan akan menjadi research center, anak-anak peneliti banyak yang datang kesini, pengunjung juga banyak yang kesini, wearnes pada lingkungan juga akan banyak dikembangkan disini," ujar Agus.
Agus mengajak kepada warga Kebumen yang ada di perantauan dan tinggal di kota-kota besar untuk tidak lupa terhadap kota kelahirannya dan membantu pembangunan Pemerintah Kabupaten Kebumen. Diantaranya melalui sektor wisata.
"Saya janji nih akan banyak ngasih masukan mengenai tourism. Jadi ayo bangun Kebumen. Kita punya banyak program yang kita kembangkan, termasuk penangkaran penyu ini yang ada disini. Kita juga punya program untuk ibu-ibu UMKM, beasiswa dan juga program untuk difabel," ucapnya.
Menurutnya Konservasi Penyu Kalibuntu tak kalah bagusnya dengan tempat-tempat konservasi penyu lainnya yang ada di Indonesia, seperti di Pulau Bali misalnya. Ia menilai, dari segi fisik, bahkan lokasi atau tempat penetasan telur penyu yang ada di Konservasi Penyu Kalibuntu lebih bagus dari tempat penetasan telur penyu yang ada di pulau dewata.
"Ini (tempat penetasan telur penyu) malah lebih bagus dari yang ada di sana (Bali). Tinggal penataan dan pengelolaannya saja. Perlu di poles lagi," katanya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menuturkan, khusus untuk aliran muara Kalibuntu salah satu hal yang menjadi sorotannya yakni mengenai kebersihan sungai. Kedepan persoalan sampah di sungai setempat rencananya akan ditangani oleh dua kecamatan, yakni Kecamatan Klirong dan Buluspesantren yang dilalui oleh Sungai Luk Ulo dan Kalibuntu sebagai muaranya.
"Ini kan sungai buntu yang ujungnya salah satunya adalah Kecamatan Buluspesantren. Hari ini saya bawa dua camat, camat Klirong dan camat Buluspesantren. Camat Klirong yang menampung sampahnya dan Camat Buluspesantren yang diujungnya. Jadi mereka harus terkoneksi, bekerjasama untuk penanggulangan sampah tersebut," jelas Bupati Arif.(Srf/sk)