Kekerasan Seksual di Kebumen Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Foto : ilustrasi (sk/antaranews.com)

KEBUMEN, (seputarkebumen.com)- Jumlah kasus kekerasan seksual yang dialami perempuan dan anak selama masa pandemi Covid-19 di Kebumen terbilang cukup tinggi.

Berdasar data Dispermades P3A Kebumen, tercatat periodisasi selama 2020 atau tepatnya setahun lebih pandemi Covid-19 menyelimuti negeri ini, ada sedikitnya 70 kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak di Kebumen.

Jumlah itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 50 kasus pada tahun 2019 dan 45 kasus di 2018.

Selain kekerasan seksual, jenis kekerasan lain seperti kekerasan fisik dan psikis terlihat cukup fluktuatif selama tiga tahun terakhir.

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dispermades P3A Kebumen, Marlina Indrianingrum menjelaskan, meningkatnya intensitas perempuan dan anak berada di rumah selama masa pandemi menjadi rentan terhadap kekerasan khususnya kekerasan seksual.

“Setiap tahun mengalami peningkatan, khususnya pada kasus kekerasan seksual apalagi dipandemi ini masih daring, sehingga ketika tidak ada kontrol akan mengakses media sosial dengan tidak bijak,” terang dia, Rabu (31/3/2021).

Menurutnya, kekhawatiran media sosial diakses lebih oleh anak-anak saat pembelajaran daring ini pun menjadi potensi terjadinya kekerasan seksual. Ketika tanpa pengawasan, jelas dia, anak-anak dapat leluasa membuka atau mengunduh video konten dewasa dari sebuah aplikasi yang tidak memiliki filterasi umur.

“Maka butuh pengawasan, ini peran orang tua dan orang terdekat mengingat masih tinggi angka kekerasan di Kebumen,” ujarnya.

Melihat fenomena itu, lanjut Marlina, pihaknya berkomitmen serta serius dalam hal pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan adan anak serta akan melakukan pendampingan bagi korban kekerasan seksual.

“Kami dari pemerintah juga hadir dalam hal itu dengan wujud sosialisasi. Kita juga punya mitra contohnya pendampingan psikologi bagi korban,” tutupnya. (Hfd)